Menelusur Perut Bumi Pacitan, Aksi Menantang Tim Ekspedisi Nusantara Mapala 09 FT Unhas
Untuk menuju Luweng Ombo akses paling mudah adalah dari ruas jalan Pacitan-Yogya.
Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
Beranggotakan 4 Orang
Terdapat 4 anggota tim Mapala 09 yang menerapkan teknik SRT ( Single Rope Technic) dalam menuruni gua ini. Mereka dipimpin koordinator tim ekspedisi ini, Firman Tahir, mahasiswa Teknik Geologi Unhas Angkatan 2015.

Sedangkan anggota tim ekspedisi gua adalah Fredy Andi Lolo (mahasiswa Teknik Arsitektur Unhas 2013), Moch Syahrizal Masdar (mahasiswa Teknik Sipil 2013), dan Salmon Randa (Teknik Mesin 2013).
“Gua Luweng Ombo ini merupakan lubang yang sangat besar. Jika kita di pinggir lubang itu, bisa kita lihat gua vertikal yang memiliki kedalaman sekitar 130 meter dan diameter mulut gua mencapai 50 meter,” kata Firman.
Baca: Prof Dwia: Mapala 09 Fakultas Teknik Unhas Kebanggaan Indonesia
Baca: Momen 212, Alumni Teknik Unhas Kumpul di Bantimurung
Dari artinya, nama Luweng bermakna lubang yang dalam, sedangkakan kata Ombo berarti luas atau yang lebar. Kalau diartikan secara menyeluruh, Luweng Ombo bermakna lubang yang dalam dan sangat lebar.
Firman menceritakan, tim berangkat dari Makassar sejak akhir November 2017. Tim tiba di Surabaya lalu tinggal beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Pacitan. Perjalanan ditempuh sekitar 5 jam 55 menit untuk jarak 270-an km melewati jalan nasional di Provinsi Jawa Timur itu.

Ketika sampai di Pacitan, tim tak langsung ke lokasi gua. Diceritakan Firman, tim melakukan orientasi untuk bertemu dengan pihak aparat pemerintah di desa setempat. Terutama mencari informasi kekinian di lokasi tujuan.
“Kami sekaligus mencari informasi mengorek keterangan dari warga terkait kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar wilayah Luweng Ombo. Ini penting bagi kami untuk tindakan apa yang bisa dilakukan atau aksi preventif,” jelas Firman.
Baca: HMS-FT Ubah Citra Mahasiswa Teknik Unhas Lewat Dedikasi 2017
Baca: Reakreditasi Institusi, Unhas Segera Divisitasi
Bencana Banjir-Longsor
Sebelum melakukan caving untuk Gua Luweng Ombo, Tim Ekspedisi Nusantara dikisahkan Firman, bertemu dengan Pak Suparni, selaku Kepala Dusun Petung, Desa Kalak.
Firman mengaku mendapat informasi cukup banyak dari Pak Suparni. Yang ternyata, sebagian besar penggiat susur gua memang sering menemuinya.
