Menristekdikti Himbau Rumah Sakit PTN Harus Utamakan Penunjang Pendidikan dan Pelayanan
Sebab menurutnya sistem pelayanan berpengaruh dalam proses mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Penulis: Alfian | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristeldikti), Muhammad Natsir, menegaskan bahwa berdasarkan relevansi kompetensi pendidikan terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan sangatlah penting bagi pembangunan kesehatan sekaligus sebagai upaya peningkatan daya saing tenaga kesehatan.
Sebab menurutnya sistem pelayanan berpengaruh dalam proses mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) didirikan untuk memperkuat fungsi pendidikan dan penelitian klinik yang berbasis pelayanan kesehatan.
RS PTN juga didorong untuk menjadi ‘Center of Excellence’ dalam penelitian dan inovasi bidang kesehatan yang sesuai dengan kearifan lokal dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“RS PTN harus punya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pendidikan dan penelitian yang sesuai standar, dengan tetap mengutamakan fungsi pelayanan kesehatan yang menjamin keselamatan pasien,” ucap M Natsir dalam sambutannya saat menghadiri Lokakarya Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) di Hotel Grand Clarion, Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis (30/11/2017).
Pada tahun 2016, Kemenristekdikti dan Kemenkes bersepakat membentuk komite bersama untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Kesehatan.
Salah satu bidang prioritas Komite Bersama adalah program pengembangan dan pembinaan RS PTN yang berupaya mengharmonisasi berbagai peraturan terkait implementasi RS PTN, dan berbagai peraturan teknisnya.
“Perlu adanya sinergi antara Kemenristekdikti dengan RS PTN, RS PTS, RSD, dan RS Pusat Kemenkes dalam meningkatkan pendidikan kesehatan dan pelayanan publik di bidang kesehatan masyarakat,” ungkap Nasir.
Pada saat ini telah terdata 726 RSD yang sudah siap digunakan oleh masyarakat dan dapat digunakan sebagai sarana pendidikan.
Selain itu, Nasir juga berpesan acara lokakarya kali ini bisa melakukan perbaikan kedepan bagi RS daerah dan RS PTN dengan tetap menjaga mutu dan kualitasnya.
“Asosiasi RS PTN ini harus terus bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait dan ARSPI yang dalam hal ini menaungi seluruh RSP. Kita harus bersama memperkuat kolaborasi, baik itu RSP yang telah digunakan sebagai RSP utama maupun jejaring,” harap Nasir.

