Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kelompok Tani Curhat di Kantor DPRD Pinrang, Ini Persoalannya

Aspirasi kelompok tani tersebut diterima perwakilan anggota DPRD Pinrang.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Mahyuddin
Hery Syahrullah/tribunpinrang.com
Sejumlah kelompok tani Kabupaten Pinrang dari berbagai kecamatan menyampaikan aspirasi di Kantor DPRD, Jl Gatot Subroto, Kecamatan Watang Sawitto, Senin (2/10/2017) sore. 

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah

TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Sejumlah kelompok tani Kabupaten Pinrang dari berbagai kecamatan menyampaikan aspirasi di Kantor DPRD, Jl Gatot Subroto, Kecamatan Watang Sawitto, Senin (2/10/2017) sore.

Kelompok tani  itu berasal dari desa dan kecamatan yang beragam.

Di antaranya Desa Watang Pulu dari Kecamatan Suppa, Desa Lerang dari Kecamatan Lanrisang, dan Desa Alitta, Makkawaru serta Marannu dari Kecamatan Matirro Bulu.

"Kami hadir menyoal Bulog yang terkesan memaksakan pembelian beras petani. Itu karena di bawah harga pasar pada umumnya," tutur Ketua Kelompok Tani Mattiro Bulu, Basri.

Baca: Penyerapan Beras di Bulog Pinrang Belum Capai Target, Ini Masalahnya?

Selain itu, pihaknya juga mendesk agar anggota DPRD memanggil pihak terkait untuk menjelaskan alasan beras harus disalurkan dan dijual ke Bulog.

"Apa dasar hukum yang menguatkan hal itu," ucap Basri.

Aspirasi kelompok tani tersebut diterima perwakilan anggota DPRD Pinrang.

Di antaranya Wakil Ketua DPRD Pinrang Andi Muh Ramdhani, Anggota Komisi IV DPRD Pinrang Sukriadi, Anggota Komisi II DPRD Pinrang Irwan Hasyim,

Anggota Komisi IV DPRD Pinrang H Sirajuddin Rasyid dan Anggota Komisi II DPRD Pinrang Febrian.

Baca: Petani Beralih ke Bawang Merah, Produksi Salak di Enrekang Menurun

Hasil pertemuan menyimpulkan, pihak DPRD akan menyurat dan mengundang instansi terkait untuk menjawab dan menjalaskan aspirasi para petani.

"Kami akan undang pihak Bulog, Polres Pinrang, Kodim 1404 Pinrang, Dinas Perindag Pinrang, Dinas Pertanian, Perpadi, dan perwakilan dari kelompok tani untuk mencari solusi masalah itu," ucap Irwan Hasyim.

Pertemuan itu dijadwalkan Rabu 4 Oktober 2017.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved