Ini Calon Pengganti Ketum DPP Golkar Setya Novanto, Ada Nurdin Halid? Siapa Jadi Ketua DPR?
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid memastikan, evaluasi kepemimpinan tetap dilaksanakan meski Novanto menang praperadilan. Ada
Terakhir penetapan Novanto baik sebagai tersangka dalam korupsi proyek e-KTP maupun kala kasus Papa minta saham PT Freeport Indonesia di periode sebelumnya.
Sebelumya, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid meyakini Ketua Umumnya Setya Novanto akan legowo dalam menyikapi rekomendasi tim kajian elektabilitas Golkar.
Dalam rekomendasi tersebut, Novanto disarankan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan tugasnya menjalankan roda partai.
Sebab, dalam rekomendasi tersebut dinyatakan elektabilitas Golkar terjun bebas setelah Novanto ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP oleh KPK.
Sebagai Ketua Umum Golkar, Novanto berhak menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut.
"Saya yakin ketua umum pasti akan mengambil langkah terbaik bagi dirinya dan organisasi. Saya yakin Setya Novanto tidak akan mengorbankan Partai Golkar untuk kepentingan pribadinya. Itu saya punya keyakinan," kata Nurdin di Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Terlebih, Golkar akan menghadapi berbagai agenda politik besar seperti pilkada 2018 dan pemilu 2019.
5 Bursa Kandidat Ketua Umum DPP Golkar
Meski disebut-sebut Golkar tetap solid mendukung kepemimpinan Setya Novanto namun ternyata sejumlah bakal calon ketua umum pengganti Novanto bermunculan.
Seorang politikus Golkar menyebut lima nama kandidat pengganti Setya Novanto.
Mereka adalah Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Agus Gumiwang, Aziz Syamsudin dan Nusron Wahid.

Meskipun di sisi lain berdasarkan Rapimnas Golkar dan rapat Pleno DPP Golkar dinyatakan tidak akan ada Munaslub Partai Golkar terkait status tersangka Setya Novanto.
Terkait hal itu, Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai kedua pernyataan tersebut sangat solutif, namun sarat makna politik.
Berangkat dari dua pernyataan di atas, Emrus mengatakan di satu sisi Golkar menghormati semua proses hukum yang berlaku di KPK terkait Setya Novanto dengan status tersangka.
Namun di sisi lain, sebagai langkah antisipatif terhadap keputusan hukum ke depan dan menyikapi dinamika politik yang berkembang, tampaknya Golkar telah "mempersiapkan" bakal calon ketua umum Golkar pengganti Setya Novanto.
