Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makam Pelajar Bogor yang Tewas Saat Duel 'Gladiator' Dibongkar, Kondisi Peti Jenazahnya Mengejutkan

Peti jenazah Hilarius Christian Event Raharjo, korban duel ala 'Gladiator' berhasil diangkat setelah dilakukan penggalian sekitar satu jam.

Editor: Ilham Arsyam
facebook/Maria Agnes
Hilarius Christian Event Raharjo (kiri) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Peti jenazah Hilarius Christian Event Raharjo, korban duel ala 'Gladiator' berhasil diangkat setelah dilakukan penggalian sekitar satu jam.

Oleh petugas pemakaman peti yang masih utuh itu kemudian dibungkus terpal biru kemudian dipindahkan ke tenda tertutup berukuran sekitar 4 x 4 meter.

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, tampak peti mati tersebut masih dalam keadaan utuh saat diangkat dari liang lahat.

Jasad siswa SMA Budi Mulya Bogor, Hilarius Christian Event Raharjo itu pun langsung diautopsi di dalam tenda yang berada di lokasi pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cipaku Lama, Bogor Selatan, Kota Bogor.

Autopsi tersebut dilakukan oleh Tim Dokter Polisi (Dokpol) Polda Jabar yang dipimpin langsung oleh dokter ahli forensik, Kompol Dr Ihsan, dibantu tiga staf dan Urkes dan rumkit Polresta bogor Kota.

Kapolres Bogor, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya ikut mengawasi jalannya autopsi.

Kombes Pol Ulung Sampurna mengatakan, autopsi dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab dari kematian putra pertama dari pasangan Maria Agnes dan Raharjo itu.

"Untuk mencari sebab kematian korban dan untuk pembuktian juga, maka dari itu autopsi ini perlu dilakukan," kata Ulung kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).

Saat ditanya mengenai kondisi jasad korban setelah satu tahun, dirinya enggan berkomentar banyak.

"Ini masih berbicara pembongkaran dan autopsi masih berlangsung," katanya.

Hingga kini proses autopsi masih berlangsung.

Berikut videonya:

Baca: Ibu Tiri Vokalis The Rain Tewas di Hotel, Berlumuran Darah dan Nyaris Telanjang. Ini 5 Faktanya

Sebelumnya seorang ibu bernama Maria Agnes mencurahkan kepedihannya setelah kehilangan seorang putra bernama Hilarius Christian Event Raharjo, siswa kelas X SMU Budi mulia, Bogor.

Di akun facebooknya pada 12 September 2017 lalu, Maria menulis curhatnya yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.

Dalam tulisannya Maria menceritakan anaknya tewas setelah diadu layaknya gladiator.

Ia mengungkapkan anaknya tewas setelah diperlakukan seperti binatang di sebuah arena yang ditonton sekitar 50 siswa.

Menurut Maria meski kejadian itu terjadi januari 2016 lalu, namun hingga kini pelakunya tak diproses hukum.

Berikut isi lengkap surat Maria kepada Jokowi:

Kepada Bpk Presiden RI JOKO WIDODO yg saya hormati...Salam sejahtera buat bpk sekeluarga dan seluruh rakyat Indonesia.

Bpk..sy adalah seorang ibu biasa dari kota Bogor yg biasa bpk kunjungi...sy tinggal di dekat istana batutulis bogor...

Bpk..ijinkan sy mengadu dan bicara apa adanya tentang kekerasan yg merenggut nyawa anak saya Hilarius Christian Event Raharjo kls 10 di sklh SMU BUDI MULIA jl kapt Muslihat bogor lingkungan gereja Katedral Bogor..dan siswa yg membunuh anak sy adlh siswa SMU MARDI YUANA jl Sukasari bogor lingk gereja katolik Santo Fransiskus Asisi ....

Hari demi hari adalah siksaan buat sy yg menginginkan KEADILAN UTK PENGHILANGAN NYAWA ANAK SY PAK PRESIDEN...Iya Pak...sy terhalang oleh hati sy yg tersiksa oleh syarat autopsi yg harus di lakukan terhadap anak sy yg sehat walafiat di bunuh...dan hrs di siksa lg dgn Autopsi...bukankah sy berhak utk menolak Autopsi...

Tapi sy inginkan supaya semua pelaku nya di hukum....KARENA ADA 50 ORG LEBIH YG MENONTON ANAK SY DISIKSA SAMPAI SAKRATUL MAUT YG DI VIDEOKAN OLEH SISWA2 SKLH KATOLIK TSB DLM WKT HANYA BEBERAPA MENIT...kenapa anak sy setelah meninggal hrs di siksa lg Pak Presiden?

HILARIUS di adu spt binatang di arena sorai sorai anak MY dan BM...meninggal sebentar krn dlm kondisi jatuh di tarik kakinya di injak ulu hati nya...jantung nya di injak...mata memutih...

Hila berusaha bangun dan saat Sakratul Maut kejang2...di pukul di bagian kepala 6 kl pukulan di kepala dan Hila meninggal di tkp...di lapangan smu negeri 7 indrapasta bogor...atas suruhan promotor dari MY DO an utk pukul Hila yg blm KO kt nya....

Saat Hila ingin mundur tdk mau berkelahi...pinggang Hila di tendang oleh ketua osis BUDI MULYA yg saat itu menjabat...hingga Hila meninggal dlm hitungan detik atau beberapa menit....dan mrk pelakunya ini tidak di hukum Pak....hanya yg saat itu sdg berkelahi saja yg di keluarkan dari sklh...

Sementara promotor acara BOM BOM AN dr DO an BUDI MULYA ini msh bebas berkeliaran tak ada tanggung jawab secara moral...hanya uang pemakaman saja...

Bpk Presiden...sy memohon Pak...spy ada penyempurnan peraturan hukum utk kekerasan yg mengakibatkan tunas bangsa harapan negara dan orang tua nya....nyawa nya hilang tanpa belas kasih...biar mereka pembunuhnya masih di bawah umur...tapi akibatnya tetap sama....hilang nyawa org lain....

Sy sedih dan hancur Bpk Presiden...Mohon Bpk membantu sy utk solusi keadilan....

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved