Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jangan Salahkan Diri Sendiri Ketika Keguguran. Ini Penjelasan Medisnya

"Saya pikir sangat penting agar ibu hamil yang keguguran untuk mengetahui bahwa hal itu bukan kesalahan mereka," kata Prof. Smith.

Editor: Sakinah Sudin
theherald.com (Brock Perks)
Professor Roger Smith (tengah) didampingi koleganya Trent Butler, Kaushik Maiti, Roger Smith, Eng-Cheng Chan and Jonathan Paul. 

Prof. Smith berharap untuk mengembangkan tes dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Hasilnya diharapkan akan bisa mengingatkan dokter untuk meningkatkan tingkat enzim dalam aliran darah seorang ibu hamil.

Professor Roger Smith menjelaskan sel plasenta yang sehat dirusak oleh enzim yang disebut aldehyde oxidase (Supplied: Hunter Medical Research Institute)
Professor Roger Smith menjelaskan sel plasenta yang sehat dirusak oleh enzim yang disebut aldehyde oxidase (Supplied: Hunter Medical Research Institute) ()

"Mungkin kami bisa mengembangkan tes diagnostik yang dapat mengenali adanya tanda-tanda penuaan plasenta melalui darah ibu hamil, dan dengan begitu dapat meramalkan kejadian yang menghancurkan ini sehingga dokter kandungan dapat melakukan operasi caesar dan mengeluarkan bayi sebelum meninggal," katanya.

Namun, bayi hanya memiliki kesempatan bertahan hidup di luar rahim ibunya setelah mencapai 27 minggu masa kehamilan.

"Jika janin bayi terlalu muda untuk dilahirkan, kita mungkin bisa memberinya obat yang menghambat enzim tersebut untuk memperlambat penuaan plasenta, dan memungkinkan bayinya bertahan dalam rahim sampai dia bisa selamat saat dia lahir," kata Prof. Smith.

Memperpanjang umur manusia

Aldehyde oxidase merupakan enzim yang bertanggung jawab terhadap tanda-tanda penuaan pada tubuh manusia, termasuk plasenta.

Jika tim peneliti Prof. Smith dapat mengetahui bagaimana cara mengendalikan kehadiran enzim ini di dalam tubuh, kemungkinan medisnya bisa tak terbatas.

"Ada kemungkinan bahwa jika kita mengembangkan cara berbeda untuk menghentikan enzim ini bekerja dan menyebabkan kerusakan, hal itu dapat membuat tingkat penuaan lebih rendah di jaringan lain dan bahkan pertambahan usia yang sehat," kata Prof. Smith.

Baca: Kasus Obat PCC: Polisi Tetapkan 5 Tersangka. Siapa Sajakah.?

Namun, prioritas utama baginya adalah mengurangi jumlah keguguran yang dialami wanita hamil di Australia.

"Saya pikir sangat penting agar ibu hamil yang keguguran untuk mengetahui bahwa hal itu bukan kesalahan mereka," katanya.

"Ini adalah sesuatu yang terjadi pada plasenta. Mereka hanya bisa memiliki sedikit kendali terhadapnya," jelasnya.

"Tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk mencegahnya. Jadi mereka seharusnya tidak merasa bersalah," papar Prof. Smith.

Penelitiannya akan dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology bulan November mendatang. (*)

Berita ini sudah diterbitkan di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved