Iduladha 1438 H
Warga Jeneponto Kurang Minati Daging Sapi di Hari Raya Kurban, Kenapa yah?
Sedikitnya ada lima penjual daging musiman yang berjejer di sepanjang kampung itu.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mahyuddin
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Warga muslim umumnya mengonsumsi daging sapi atau kambing usai pelaksanaan salat Iduladha.
Lain halnya dengan warga Jeneponto.
Kabupaten berpenduduk mayoritas muslim itu lebih memilih makan daging kuda meski di perayaan Idul kurban.
Sejumlah penjual daging musiman bermunculan di sepanjang jalan poros Jeneponto untuk memenuhi hasrat warga Jeneponto mengonsumsi daging kuda.
Termasuk di Kampung Balang Loe, Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu, poros Jeneponto, Kamis (31/08/2017) pagi.
Baca: SD 84 Ganrang-Ganrang Jeneponto Diblokade Orangtua Murid, Ternyata Ini Masalahnya
Sedikitnya ada lima penjual daging musiman yang berjejer di sepanjang kampung itu.
Seorang penjual yang dihampiri TribunJeneponto.com, Musa (45) menuturkan, daging yang dijual hanya satu jenis yaitu kuda.
"Tidak ada yang jual daging sapi, karena kalau makan daging sapi sisa ke orang yang berkurban sementara kebanyakan orang di sini pulang salat (Iduladha) pasti cari gantala, konro atau coto kuda," kata Musa.
Melihat peminat daging kuda yang begitu banyaknya saat perayaan hari besar keagamaan, Musa pun menyembelih seeokor kuda miliknya untuk dijual.
"Rp 100 ribu per kilo rata semua seperti waktu Idulfitri kemarin, kalau khusus kepalanya tergantung tawar menawarnya. Biasa Rp 600 ribu, Rp 500 ribu yang jelas tidak dibawa Rp 400 ribu, begitu juga rusuknya," ucap Musa.
Baca: Tinggalkan Sandal dan Mukena di Kamar Korban, Pembobol Rumah Warga Borongatala Jeneponto Terungkap
Warga Jeneponto dikenal erat dengan kebaradaan hewan mamalia berkaki empat itu.
Kuda bagi warga Jeneponto selain untuk dikonsumsi, juga kerap dijadikan sebagai alat transportasi, pengangkut hasil panen dan olahraga pacu.
Saking eratnya, gambar kuda menjadi ikon di lambang Pemerintahan Kabupaten Jeneponto.
Tidak hanya itu, di Jeneponto tepatnya di Kampung Tolo', Kelurhana Tolo' kota, Kecamatan Kelara terdapat pasar kuda terbesar dan satu-satunya di Sulsel.(*)