Gaya Bos First Anniesa Hasibuan saat Masih Hidup Miskin, Coba Perhatikan Keanehan di Garis Merah
"Tak ada yang tahu kami suami istri. Tak ada yang tahu juga kami enggak punya pengalaman umrah," kenang Andika.
Di bulan keenam, pinjaman di bank pun sulit terbayar.
"Akhirnya rumah disita bank, listrik pun diputus. Semua tetangga mencemooh," sahut Anniesa mengenang masa itu.
Di momen inilah menurutnya menjadi titik balik untuk semangat dan membuktikan kepada orang-orang yang merendahkan keluarganya.
Rumah yang digadaikan pun dijual dengan transaksi di bank.
Sisa uang setelah dikurangi utang pokok, bunga dan denda tinggal Rp 10 juta.
Akhirnya mereka pindah ke rumah petak.
Andika yang dibantu istrinya, kembali door to door menawarkan jasa travel.

Dalam foto di atas, tampak Anniesa dan Andika saat awal pendirian First Travel.
Pakaian mereka terlihat lusuh, kontras dengan sekarang yang modis serta melekat barang-barang mewah.
Dengan penampilan seperti itu, hampir semua area di Jabotabek mereka sambangi.
Cara menawarkan jasa lewat e-mail pun dicobanya.
Perhatikan foto dokumentasi saat mereka awal membuka kantor.
Tampak telepon meja dan satu laptop serta tumpukan berkas.

Sampai akhirnya ada tawaran dari seorang karyawan Bank Indonesia (BI) yang ingin berwisata ke Vietnam.
"Ada sembilan orang, kami langsung full lempar sepenuhnya ke partner. Kami cari-cari partner travel di internet. Kami hanya cari margin sedikit," jelasnya.