CITIZEN REPORTER
Jangan Remehkan Kebiasaan Bernafas Pakai Mulut Saat Tidur, Atasi dengan Terapi Ini
Kelainan tersebut sering luput dari perhatian karena dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
Dr drg Eka Erwansyah MKes SpOrt
Dosen FKG Unhas
Melaporkan dari Amerika Serikat
TRIBUN-TIMUR.COM-Sleep Related Breathing Disorders (SRBD) dimaknai sebagai gangguan tidur akibat kelainan pernapasan. Kelainan ini sering dihubungkan berhubungan dengan kebiasaan bernafas melalui mulut.
Gangguan ini pun menjadi salah satu bahasan di Pusat Pelatihan, Penelitian dan Perawatan Miofungsional, Rancho Cucamonga, California, Amerika Serikat.

Kebiasaan bernafas melalui mulut selama ini lebih sering dihubungkan dengan terjadinya kelainan posisi gigi.
Padahal terdapat kelainan yang cukup serius jika kebiasaan bernafas melalui mulut dan SRBD tidak ditangani.
Kelainan tersebut sering luput dari perhatian karena dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang.
Kelainan serius yang dapat terjadi adalah darah tinggi, kelainan fungsi jantung dan pembuluh darah, darah tinggi yang berhubungan dengan fungsi paru-paru, penurunan fungsi neurokognitif, kegagalan pertumbuhan dan resistensi insulin yang menyebabkan diabetes.
SRBD dan kebiasaan bernafas melalui mulut hendaknya menjadi perhatian dan sangat dianjurkan untuk dirawat sedini mungkin sejak masih anak-anak sehingga tidak menimbulkan dampak jangka panjang.
Kelainan ini dapat ditangani dengan terapi miofungsional. Terapi ini berupa perlakuan dan latihan pada otot-otot seputar mulut yang akan mengubah kebiasaan bernafas melalui mulut dan menghilangkan gangguan pernapasan saat tidur sehingga anak-anak dapat tidur lebih berkualitas dan sehat.(*)