Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ternyata Ini Makanan Kesukaan Manusia Purba di Maros

Richard melanjutkan, hasil penelitian tersebut akan berdampak di Sulawesi Selatan. Hiasan kuno berupa liontin akan terkenal.

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
ANSAR
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathews (tengah) saat memantau penggalian arkeologi di Leang Bulu Bettue, Kelurahan Kalabirang, Bantimurung. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Manusia purba yang hidup sekitar 30 ribu tahun lalu di Leang Bulu Bettue, Kelurahan Kalabirang, Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, lebih suka memakan kuskus dibanding binatang lain.

Padahal saat itu, anoa dan gajah purba juga banyak.

Hal ini dikatakan oleh Konsul Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathews saat memantau penggalian arkeologi di Leang Bulu Bettue, Kelurahan Kalabirang, Bantimurung, Rabu (18/8/2017).

Baca: Terungkap, Warga Maros Sudah Kenal Perhiasan Sejak 30 Ribu Tahun Lalu, Ini Buktinya

Richard melanjutkan, hasil penelitian tersebut akan berdampak di Sulawesi Selatan. Hiasan kuno berupa liontin akan terkenal.

"Ini bisa berdampak pariwisata. Disinlah salah satu tempat manusia purba pernah hidup," katanya.

Tahun 2014 lalu, peneliti menemukan sebuah lukisan di dalam gua Timpuseng yang letaknya tidak jauh dari penemuan liontin ini.

Lukisan ini sudah diakui berusia 39.900 tahun atau lebih tua dari lukisan purba yang ada di El Castillo, Spanyol.

Tim akan terus bekerja selama masa proyek ini berlangsung. Dia berharap, selain penemuan leontin, peneliti juga menemukan hal baru yang akan mengubah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang arkeologi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved