Butuh Air Bersih dan Kebanjiran, Begini Jeritan Warga Kampung Bugis Bali di Pengungsian
Jubaidah adalah satu di antara puluhan warga Kampung Bugis yang menjadi korban penggusuran pada Februari 2017 lalu.
Penulis: Mahyuddin | Editor: Mahyuddin
Mereka tak tahu ke mana lagi akan tinggal apabila tidak diberikan pinjaman tempat dan pinjaman tenda.
Kepala Lingkungan Kampung Bugis Serangan, Muhadi mengatakan, selain kerap kepanasan, dan terkena banjir saat musim hujan, puluhan warga Kampung Bugis yang mengungsi kerap kesulitan air bersih.
Pada awal-awal penggusuran dulu, air bersih selalu mereka dapatkan dari kiriman petugas Palang Merah Indonesia (PMI).
Namun, sejak dua bulan terakhir warga di sana enggan lagi selalu meminta, dan terpaksa memperoleh air bersih dengan cara membeli air isi ulang.
"Sejak dua bulan terakhir ini, kami kok rasanya tidak enak selalu menelepon. Makanya kami beli air isi ulang untuk minum dan masak. Kalau mandi kami pakai air sumur," kata Muhadi yang juga ikut menjadi korban penggusuran itu.
Baca: Bahas Kampung Bugis, Danny Pomanto Temui Ketua KKSS Bali
Selain kesulitan air bersih, dan kerap kepanasan, warga yang tinggal di tempat pengungsian itu juga kerap kebanjiran saat musim hujan tiba.
Saat banjir datang, mereka terpaksa memindahkan dan menyelamatkan barang-barang mereka agar tidak basah.
Ini karena tenda ini lokasniya di tanah yang datar, sehingga meskipun hujan dengan intensitas sedang, air juga bisa masuk ke tenda.
"Kalau banjirnya sudah surut, dan sudah ada matahari, baru kami jemur itu seperti kasur, dan sebagainya. Intinya kami kalau hujan kena banjir, kalau panas, kepanasan di sini," tutur pria paro baya itu.
Para pengungsi itu tinggal tak jauh dari lokasi bekas rumah mereka yang digusur, atau tepatnya 10 meter ke barat dari lokasi penggusuran.
Pantauan Tribun Bali, ada sedikitnya 26 tenda bertuliskan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang dipinjamkan untuk para pengungsi di Kampung Bugis.
Masing-masing kepala keluarga diberikan satu buah tenda.
Baca: Danny Pomanto Disambut Tangisan di Kampung Bugis Bali
Selama ini, para pengungsi itu pun harus berdesakan di dalam tenda. Sebab, tenda yang dipinjamkan itu berukuran 3x4 meter dan ditempati rata-rata oleh 4-6 orag.