Haji Indonesia Kloter Kolombo
98% 'JCH Kloter Kolombo' Berasal dari 14 Kabupaten di Sulsel Ini Daftarnya
Mereka berangkat haji dengan visa ziarah. Visa Ziarah di bulan haji, dilarang masuk kedua Kota Suci, Mekkah dan Madinah.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Thamzil Thahir
Masing-masing satu jamaah dari: Enrekang, Takalar, Luwu Utara, Toraja, Bantaeng, Parepare, Sidrap, Jambi, dan Bima.
Kakanwil Kemenang Sulsel Abdul Wahid Thahir, di sela-sela diskusi Kontroversi Full Days School di Lantai IV Gedung Tribun Timur, Jl Cenderawasih Makassar, Kamis (10/7/2017) sore, mengatakan mereka tertangkap, karena pasang spanduk di ruang tunggu. Sementara, sejak Agustus hingga Oktober, tak ada pemberangkatan haji di luar dari Asrama Haji.

Berdasarkan hasil konfirmasi Kakankemenag Sulsel, para calon haji itu, adalah gabungan warga dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dengan terlebih dahulu mengurus visa ziarah.
"Jadi mereka ini mengurus visa ziarah dan bukan untuk berhaji. Saya lihat langsung paspor dan visanya. Untung mereka tidak jadi berangkat karena kalau berangkat dan ketahuan di sana akan repot kita," katanya.
Kemenag Sulsel mengapresiasi penggagalan pemberangkatan “Haji Kloter Kolombo” ini.
"Niat mereka murni, tapi cara yang dipakai travel ini ilegal. Kita apresiasi pihak Imigrasi dan ini akan jadi pelajaran berharga bagi masyarakat yang akan naik haji,: ujar Kepala Kemenag Sulsel Abd Wahid Thahir, usai menemui para calon jamaah.
"Jadi saya ditelepon malam-malam dan disampaikan kalau akan ada pemberangkatan calon haji ke Arab Saudi. Saya kemudian berangkat langsung ke bandara dan bertemu mereka sambil mewawancarainya. Mereka kaget saja karena rencana keberangkatannya itu bocor," katanya.
BERIKUT DAFTAR ke-40 NAMA haji Sulsel KLOTER KOLOMBO itu
1. Devi Juliet Zaini, 40 tahun (Tanjun Karang, Lampung)
2. Hamzah Bin Tantu (45 tahun), Pinrang
3. Ryanti Syarifuddin Mangkana (43 tahun), Sengkang
4. Heru Cakra Anwar (44 tahun), Ujungpandang
5. Iryani Melanie Rahmawati (36 th), Ujungpandang
6. Abdul Rauf Rasjid (38) , Gowa
7. Mustafa Rahman Mappa (49 tahun), Maros
8. Lilis Suryani Abdul Aziz (50 tahun), Bima
9. Sitti Kuasa (54 tahun), Pinrang
10. Usman Lawa, (45 tahun), Takalar
11. Anna Yuliana (51) Makassar
12. Boddong Daeng Ngiji (53), Gowa
13. Sitti Arafah Muhammad Said (51), Ujungpandang
14. Sitti Chadijah Tanglu, (59) Makale
15. Rostiati (57), Makassar
16. Syahrum Makkuradde (59), Makassar
17. Abdul Samad Mandade (69), Malangke, Lutra
18. Sitti Aminah Muhammad Said (42), Makassar
19. Marwiah (50), Bantaeng
20. Subu Daeng Tombong (50), Gowa
21. Mieke Tungabadi Nursafri (42), Makassar
22. Kamaria Kamaruddin Sulle (39), Maros
23. Syamsuriati (39), Maros
24. Salmah Jemmy Pieter (58), Parepare
25. Yan Budhi Jaya, (44), Jambi
26. Kamaruddin Dg Sulle (66), Maros
27. Nani Nurdin Sukuran (57), Enrekang
28. Sjamsiah Ihani Latahima (44), Barru
29. Makkasau Latoro Samsia (62), Barru
30. Norma Kaseng Hambali (50), Barru
31. Ramla Marsuki Muh Ali (42), Barru
32. Daipa Lasiang Lapatte (51), Barru
33. Irmawati Bakri Mallawakkang (30) Pinrang
34. Hadrah Ukkase (63), Barru
35. Jamaluddin Mandasini Huseng (59), Wajo
36. Nurhayati Lahaming Huseng (50), Pinrang
37. Muhammad Taswin Bakhtiar (39), Sidrap
38. Arsjad Baco Jemma (59), Pinrang
39. Jumriah Amir Galib (62), Ajjakkang, Barru,
40. Fatmawati Alif Kadir (50), Barru