Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Seminggu Sebelum Tewas, Ilyas Sering Main Domino dan Lupa Salat Subuh

Ilyas bin Edi (58) narapidana di Lapas Klas 1 Makassar ditemukan tewas di kamarnya

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Petugas Lapas klas 1 mengantar keluarga penghuni Lapas yang ditemukan tewas disebuah kamar di Blok B1 Lapas klas 1 Makassar, disis lain Kepala Lapas klas1, Marasidin Siregar (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan, Senin (31/7/2017). Warga lapas yang tewas bernama M Ilyas (59) merupakan narapidana kasus perlindungan anak yang sudah menjalani hukuman 2 tahun 6 bulan dari masa hukuman 11 tahun penjara. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ilyas bin Edi (58) narapidana di Lapas Klas 1 Makassar ditemukan tewas di kamarnya di blok D nomor 8, Senin (31/7/2017) pagi.

Pihak Lapas menduga, Ilyas meniggal dunia karena penyakit Paru atau TBC yang dideritanya sejak Desember 2015, kambuh dan mengalami komplikasi.

Petugas Lapas klas 1 mengantar keluarga penghuni Lapas yang ditemukan tewas disebuah kamar di Blok B1 Lapas klas 1 Makassar, disis lain Kepala Lapas klas1, Marasidin Siregar (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan, Senin (31/7/2017). Warga lapas yang tewas bernama M Ilyas (59) merupakan narapidana kasus perlindungan anak yang sudah menjalani hukuman 2 tahun 6 bulan dari masa hukuman 11 tahun penjara. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Petugas Lapas klas 1 mengantar keluarga penghuni Lapas yang ditemukan tewas disebuah kamar di Blok B1 Lapas klas 1 Makassar, disis lain Kepala Lapas klas1, Marasidin Siregar (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan, Senin (31/7/2017). Warga lapas yang tewas bernama M Ilyas (59) merupakan narapidana kasus perlindungan anak yang sudah menjalani hukuman 2 tahun 6 bulan dari masa hukuman 11 tahun penjara. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Kepala Lapas klas 1, Marasidin Siregar mengatakan dalam beberapa bulan ini berat badan Ilyas turun sampai tiga kilogram (Kg), dari 36 Kg ke 33 Kg.

Baca: BREAKING NEWS: Satu Warga Binaan Ditemukan Tewas dalam Lapas Klas 1 Makassar

"Tim dokter kami memeriksa memang tidak ada tanda kekerasan, jadi ini harus diluruskan dan kami menduga ia (Ilyas) meninggal karena sakit," kata Marasidin.

Kepala Lapas klas 1, Marasidin Siregar
Kepala Lapas klas 1, Marasidin Siregar (TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI)

Tujuh bulan terakhir di tahun 2017, pihak Lapas Klas 1 Makassar di jalan Sultan Alauddin mencatat, sudah empat warga binaan meninggal dunia karena sakit.

Dokter Lapas beberapa kali memeriksa kondisi kesehatan Ilyas, tertanggal 22 April 2017, dilakukan pemeriksaan ke pasien, tekanan darah Ilyas normal.

Namun, Marasidin menyebutkan Ilyas mengalami penurunan berat badan llyas karena banyak pikiran dan juga kurang makan, ia bernapas 24 kali per menit.

Lanjut Marsidin, aktivitas Ilyas selama satu minggu terakhir ini tidak seperti biasanya. Ilyas tidak lagi salat Subuh, bahkan dia perbanyak main kartu Domi.

"Padahal almarhum rajin salat subuh dan setiap saat memeriksa di klinik, akhir-akhir ini berbeda. Kesehatan menurun sehingga asmanya kambuh," jelasnya

Warga Baji Gau tersebut dikenai Pasal 81 ayat 3 UU nomor 35 tahun 2014, tentang perbuatan Asusila. Dia jadi warga binaan sejak dua tahun lalu di Lapas klas 1.

Almarhum rencananya akan dikuburkan, Selasa (1/8/2017) pagi dan ditanggung oleh Kepala Lapas klas 1, Marasidin Siregar dan diikuti pihak keluarga di Makassar.

Walau demikian, Marasidin mengaku pihak keluarganya masih pertimbangkan untuk menerimanya, pasalnya ia telah diiklaskan keluarga sejak berkasus.

"Biar bagaimana pun, mau keluarganya terima atau tidak terima pasti saya akan membantu mobil ambulance dan juga biaya pemakaman," tambahnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved