Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Awal Mula Kakak Adik Warga Luwu yang Bunuh Diri di Bandung Alami Gangguan Jiwa

Menurut Linda, ponakannya itu merasa kehilangan ibunya karena sejak kecil selalu dimanja oleh ibunya.

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Imam Wahyudi
desy/tribunluwu.com
Suasana rumah orang tua Elviana Parubak (34) dan Eva Septiani Parubak (28) di Dusun Uraso, Desa Lalong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Selasa (25/7/17). Pihak keluarga bersiap menyambut kedatangan jenazah kakak adik tersebut yang bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 5A apartement Gateway, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Vibenying Kidul, Kota Bandung, Senin (24/7/17) sore. 

TRIBUNLUWU.COM, WALENRANG - Dua gadis yang bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 5A apartement Gateway, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Vibenying Kidul, Kota Bandung, Elviana Parubak (34) dan Eva Septiani Parubak (28) pada Senin (24/7/2017) sore, merupakan warga Luwu.

Tante kedua korban kakak beradik itu, Linda Parubak, di rumah duka di Dusun Uraso, Desa Lalong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, menceritakan awal mula dua keponakannya tersebut gangguan jiwa.

"Gangguan jiwa mereka tidak sejak kecil. Tapi, nanti meninggal ibunya di tahun 2006 baru ada gangguan seperti itu. Pas pulang kesini sudah agak gangguan, kadang menari - menari sendiri, menyanyi, dan bicara sendiri," ujarnya, Selasa (25/7/2017).

Elvi dan Eva sempat dirawat di rumah sakit jiwa di Bogor.

Menurut Linda, ponakannya itu merasa kehilangan ibunya karena sejak kecil selalu dimanja oleh ibunya.

"Ibunya ini dia manja sekali anaknya, pokonya dari kecil sampai besar ini dia dimanja sekali. Sudah besar saja anaknya masih dia suap kalau makan, masih dia mandikan. Makanya anaknya begini mi kasian," jelasnya sambil mengelus dada.

Meskipun ponakannya tersebut sejak kecil tinggal di Makassar, karena ibu korban merupakan pegawai kesehatan di Makassar.

Namun jika di kampung dirinyalah yang paling dekat dengan keponakannya.

Linda tak menyangka kedua keponakannya itu meninggal secara tragis.

Bahkan tidak tega melihat video kejadian keponakannya menghembuskan nafas terakhir yang beredar di media sosial.

Bahkan ia mengingatkan kepada sebagian orangtua agar tidak terlalu memanjakan anaknya.

"Begitu kalau terlalu dimanja anak - anak, ada baiknya ada tidaknya. Begini mi kasian, jadi jangan mi terlalu dimanja anak - anak," ucapnya.

Saat ini, keluarga hanya bisa berdoa dan menunggu kedatangan jenazah yang dikabarkan akan diberangkatkan dari Bandung ke Luwu besok pagi.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved