Ini Detail Masjid 99 Kubah yang Dirancang Ridwan Kamil di Makassar
Masjid ini bisa menampung sekitar 13.075 jamaah. dengan rincian, ruang salat 3.880 jamaah, mezzanine 1.005 jamaah, dan pelataran suci 8.190 jamaah.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Pemancangan tiang Masjid Center Point of Indonesia (CPI) 99 Kubah telah dilakukan di Kawasan CPI Jl Metro Tanjung Bunga Makassar oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Kamis (1/6).
Masjid tang diklaim 30 terunik di dunia, 10 terunik di Indonesia, dan terbesar di Sulawesi ini menelan anggaran hingga Rp 169 miliar dan ditarget rampung pada 2018 mendatang. Bertepatan diakhir masa jabatan SYL sebagai Gubernur.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DSDA-CKTR), Andi Darmawan Bintang dalam sambutannya di depan SYL, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel M Roem, Danlantamal VI Laksma TNI Yusuf, Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Supartodi, Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco, dan beberapa Muspida tengah sibuk mengerjakan tahap pertama.
"Pengerjaan tahap pertama yakni konstruksi bangunan dengan anggaran Rp 58,86 miliar. Rincianya, biaya konstruksi Rp 57,8 miliar dan supervisi Rp 1,06 miliar. Anggaran awal dari APBD 2017 Pemprov Sulsel," kata Darmawan.
Tahap awal baru 30 persen. Tahap kedua menyisakan 70 persen. "Itulah tahun depan, selain penganggaran APBD 2018 Pemprov Sulsel, kita juga membuka kepada masyarakat yang ingin menyumbang untuk pembangunan masjid ini. Rp 100 jutaan kita masih butuhkan," ujar Darmawan.
Syahrul Yasin Limpo yang sehari sebelumnya mengalami diare, sehingga seremoni pemancangan diundur, kini tampak fit. Intonasi suaranya dinamis, gerak tubuhnya menegaskan apa yang diutarakannya.
"Selama ini Pemprov Sulsel sudah bangun 24 masjid di Sulsel. Hari ini bukan kebetualan, Masjid CPI 99 Kubah groundbreaking pada 1 Juni, tepat pada Hari Kesaktian Pancasila. Padahal kemarin (31/5) sebenarnya, tetapi ada yang diare, tidak main-main 30 kali ke WC," kata Gubernur dua periode itu.
Sedikit flash back, Ketua Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Se-Indonesia (APPSI) ini membahas pembuatan masjid di CPI dikediaman Ketua DPRD Sulsel.
"Mungkin Roem lupa, pembahasan masjid ini dilakukan di rumahnya. Danny Pomanto hadir menjelaskan sama kita dan kita setujui itu," ujar Syahrul sembari melihat ke arah Roem.
mantan Bupati Gowa itu pun meminta agar Roem mendukung langkah Pemprov Sulsel untuk pembangunan masjid tersebut.
"Saya minta tolong, Pak Wagub, Pak Ketua DPRD mudah-mudahan tahun depan kita bisa ikon Sulsel, simbol Sulsel sebagai daerah yang lebih maju, mandiri, dan modern dalam bingkai kebersamaan negara kebangsaan Indonesia ini," ujar Syahrul.
Gunakan Genset Silent
Rekayasa layanan dan utalitas Masjid CPI 99 Kubah memiliki sumber listrik utama dari PLN dan kebutuhan emergency menggunakan genset silent yang dapat memenuhi 50 persen kebutuhan listrik.
Musyrid Mustafa, konsultan arsitektur dari PT Praprimadani Pratama sebagai pengembang desain awal dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, menuturkan genset silent merupakan genset yang ditutupi menggunakan box baja.
"Genset ini berguna sebagai pelindung mesin genset dari cuaca panas dan hujan, serta untuk meredam suara keras yang dihasilkan ketika mesin genset sedang bekerja di beban tinggi. Harganya? sedikit lebih mahal dibandingkan dengan genset open," ujarnya yang ditemui usai seremoni pemancangan kemarin.
Tidak hanya itu, masjid seluas 72 m x 45 m mengambil air langsung dari PDAM makassar dengan memanfaatkan graoundtank dan rooftank untuk penampungan dan distribusi secara grativitasi ke toilet, tempat wudhu, dan sumber lain yang dibutuhkan.
"Pembuangan air kotor langsung ke IPAL. Saluran pembuangan air hujan langsung ke saluran CPI selanjutnya di buat ke laut. Jadi semua ramah lingkungan," ujar Musyrid sapaanya.
Masjid ini juga hemat energi dengan menggunakan penghawaan alam dan pencahayaan alami, plafond dan dinding menggunakan accoustic.
Dua Lantai
Masjid ini terdiri atas dua lantai dan semi basemant. Lantai dasar (semi basement) digunakan untuk toilet, wudhu, kantor yayasan, dan galeri.
"Sementara lantai 1 untuk ruang salat pria, pelataran jamaah, Islamic book, dan busana muslim. Lantai 2 atau Mezzanie untuk ruang salat wanita dan view watet front," kata Musyrid Mustafa, konsultan arsitektur.
Untuk konstruksi dan material bangunan. pondasi riang pancang 21 meter, struktur utama beton sampai lantai fungsional, upper struktur baja berat dan pipa gip atau stainles steel.
"Kita menggunakan lantai marmer yang digunakan khas Maros dan Pangkep kualitas ekspor. Finishing eksterior ACP spesialis order, dan menggunakan warna khas tanah liat dari bahan beton ringan fabrikasi, motif batu bata khas warna tanah liat," jelasnya.
Pemenang tender untuk bangunan yakni PT Fatimah Indah Utama dan pengawas atau supervisi dari PT Abdi Mulia Jaya.
"Jumlah pekerja 300 orang lebih dengan menggunakan beberapa alat berat. Kita bagi dua shift. Shift pagi sampai sore dan sore sampai malam. pekerja didatangkan dari lokal dan Jawa. Presentasinya masih kita rapatkan," kaya Musyrid.
Kapasitas 13 Ribu
Masjid ini bisa menampung sekitar 13.075 jamaah. dengan rincian, ruang salat 3.880 jamaah, mezzanine 1.005 jamaah, dan pelataran suci 8.190 jamaah.
Untuk luas area masjid hingga 20.155 meter persegi dengan diameter 160 m. Parkir basemant 10.185 meter persegi, tempat wudhu & toilet 924 meter persegi, pelataran luar 4.775 m persegi, pelataran suci 5.897 m persergi, badan masjid 5.075 meter persegi, ruang salat 2.793 meter persegi, danmezzanine 724 m persegi. (*)