Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bikin Melongo! 5 Wanita yang Uang Panaik dan Maharnya Termahal, No 4 dan 5 Dihadiahi Mobil Mewah

Jika mampu memberi uang panaik berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga

Editor: Edi Sumardi
HAND OVER
Tajuddin Kammisi dan Andi Fitri bersanding di sela acara ijab qabul di Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/4/2017). Tajuddin yang merupakan mantan Wakil Wali Kota Parepare berusia 70 tahun sedangkan Fitri berusia 25 tahun. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada masa Kerajaan Bone serta Gowa dan Tallo, jika ada seorang laki-laki hendak meminang perempuan entah dari kalangan bangsawan maupun bukan, wajib menyerahkan uang panaik.

Jika tidak diserahkan, konsekuensinya adalah pinangan itu jelas ditolak.

Uang panaik hanya diserahkan kepada perempuan dari suku Bugis, Makassar, dan Mandar.

Uang panaik dimaksudkan sebagai penanda jika si laki-laki yang kelak akan menjadi suami akan mampu menafkahi istrinya.

Nah, sebaliknya, jika tidak mampu atau memiliki uang panaik, bagaimana mungkin kelak akan memberi nafkah.

Baca: Gadis Wajo Ini Bunuh Diri Diduga karena Orangtuanya Tolak Uang Panaik Sedikit

Jika mampu memberi uang panaik berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga.

Menikah pun tak cukup jika hanya bermodalkan cinta.

Uang panaik pada esensinya bukanlah uang untuk membeli calon istri.

Baca: Memalukan, Jessica Iskandar dan Ruben Onsu Sindir Aib Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad

Uang panaik adalah uang belanja atau mahar atau uang untuk membiayai pesta yang akan digelar keluarga calon mempelai perempuan.

Namun, seiring dengan perubahan zaman, esensi uang panaik mulai bergeser.

Awalnya adalah uang belanja, tapi kini bagi sebagian kalangan, uang panaik menjadi simbol prestise dan gengsi.

Baca: Cerita Memilukan Perempuan 22 Tahun, Saya Diperkosa 5 Kali Seminggu

Bahkan, ada oknum ambil untung.

Nominal uang panaik mencitrakan, siapa yang memingang dan siapa yang dipinang.

Menikah di kalangan sebagian orang Bugis, Makassar, Mandar, akhirnya bukanlah perkara mudah dan murah.

Baca: Angkanya Fantastis, Ternyata Segini Uang Telah Dihabiskan Jupe untuk Berobat

Nah, sekarang, jika seseorang ingin meminang, berapa nominal uang panaik harus diserahkan.

 

Uang Panaik Termahal

1. Anak Kepala Daerah

Pada tahun 2004, dua kepala daerah di Sulawesi Selatan menikahkan putra dan putrinya, uang panaik-nya Rp 1 miliar.

2. Andi Rahmaniar Idrus

Pada Juli 2016, seorang pengusaha, Jaya Baramuli (52) menikahi putri bangsawan, Andi Rahmaniar Idrus (25), uang panai’nya Rp 599 juta.

Baca: Astaga! Beredar Foto Diduga Adik Ayu Ting Ting Dipeluk Om Om di Bar

Pesta pernikahan berlangsung di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Jaya Baramuli dan Andi Rahmaniar Idrus. (TRIBUN TIMUR/HERY SYAHRULLAH)
Jaya Baramuli dan Andi Rahmaniar Idrus. (TRIBUN TIMUR/HERY SYAHRULLAH)

3. Indarwati Desrianti

Pada Mei 2015, anak pengusaha pembuat kapal Phinisi, Adan Wahyudi Masse (25) menikahi karyawati bank, Indarwati Desrianti (26), uang panaik nya Rp 505 juta.

Baca: Astaga, Surini Tewas Lindungi Anak dari Tembakan Buta Polisi, Padahal Mau Hadiri Kondangan

Pesta pernikahan berlangsung di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Indarwati Desrianti
Indarwati Desrianti (DOK PRIBADI)

4. Andi Fitri 

Mantan Wakil Wali Kota Parepare, Andi Tajuddin Kammisi (70) menikahi gadis asal Bone, Andi Fitri (25).

Pernikahan Tajuddin dengan Andi Fitri pada April 2017 lalu menjadi viral pada media sosial karena selisih usia keduanya hingga 45 tahun.

Selain itu, uang panai dan mahar yang diajukannya juga tergolong mewah.

Baca: Ini Uang Panai yang Diserahkan Mantu Bupati Pinrang

"Emasnya 100 gram bukan 200 gram tetapi saya tambah lagi 2, 7 gram menjadi 102,7 gram itu yang benar, itu murni semua dari kemauan saya," kata Tajuddin kepada TribunBone.com, Sabtu (29/4/2017), saat mengklafikasi sejumlah rumor terkait pernikahannya.

Mantan Sekretaris Daerah Pinrang itu menuturkan, awalnya uang panai yang diminta keluarga istrinya hanya Rp 50 juta.

Tajuddin Kammisi dan Andi Fitri bersanding di sela acara ijab qabul di Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/4/2017). Tajuddin yang merupakan mantan Wakil Wali Kota Parepare berusia 70 tahun sedangkan Fitri berusia 25 tahun.
Tajuddin Kammisi dan Andi Fitri bersanding di sela acara ijab qabul di Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/4/2017). Tajuddin yang merupakan mantan Wakil Wali Kota Parepare berusia 70 tahun sedangkan Fitri berusia 25 tahun. (HAND OVER)

"Uang belanja itu awalnya Rp 50 juta, tetapi saya tambahkan Rp 100 juta kan mau tongki (juga) kasihan kumpul-kumpul semua bareng keluarganya, belanja, supaya semua lancar," kata Tajuddin di rumah kayu milik keluarganya itu.

Baca: Ini Kado Pernikahan Mantan Wawali Parepare untuk Andi Fitri, Harganya Rp 491 Juta, Dibayar Cash

Sementara rumah tipe 54 sebagai mahar yang diberikan Tajuddin kepada Andi Fitri di Makassar, nilainya Rp 550 juta.

"Maharnya cuma satu Rumah type 54 di Makassar itu, saya belikan Rp 550 juta," katanya.

Adapun mobil Honda Civic Turbo dibelinya seharga Rp 491 juta.

"Kalau mobil itu kan wajar toh (kan) siapa yang mempunyai istri yang dicintai, wajar toh (kan) dikasi' (diberi) yang terbaik bagi dia," tuturnya.

Baca: Istri Mantan Wawali Parepare, Gadis Bangsawan Bone, Masih Berstatus Mahasiswi

Tajuddin dan Andi Fitri masih memiliki hubungan kekerabatan.

Keduanya sepupu dua kali.

Jarak rumah keduanya sekitar empat kilometer, satu kecamatan, hanya beda desa.

Tajuddin Kammisi asal Desa Bengo, Kecamatan Bengo, Bone, Sulawesi Selatan,

Sementara Andi Fitri asal Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Bone.

Ijab qabul A Tajuddin Kammisi dengan Andi Fitri dilangsungkan di kediaman mempelai wanita di Dusun Tanah Tengah, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Bone, Sabtu (22/4/2017).

5. Kurnia Amaliah Hambali

Demi menikahi gadis pujaan hatinya, pemuda Jeneponto bernama Anjas Malik harus menggelontorkan duit hingga miliaran rupiah.

Iya, putra dari Abdul Malik ini merogoh kocek dalam-dalam lantaran uang panaik (uang belanja) dan mahar untuk sang pujaan hati bernama Kurnia Amaliah Hambali terbilang wah.

Rinciannya adalah, uang panaik Rp 1 miliar, mobil MPV premium merek Toyota Alphard tipe G seharga Rp 1 miliar, emas berlapis berlian, rumah, dan tanah satu hektare.

Tak hanya soal uang panaik dan mahar, resepsi pernikahan Anjas dan Kurnia yang berlangsung di Jalan Pahlawan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (12/5/2017), dihibur pedangdut jebolan kontest dandut yang diselenggarakan stasiun televisi swasta.

Baca: Malam Ini 4 Artis Dangdut Hibur Tamu Pernikahan Rp 1 Miliar di Jeneponto

Lalu, dari mana Malik mendapatkan uang demi menikahkan putranya dengan gadis sekaligus calon dokter?

Malik atau Haji Malik dan istrinya Rahmatia Dg Ngalusu dikenal sebagai pengusaha jual beli hasil bumi berupa beras dan jagung di kabupaten itu.

Baca: Pakai Baju Dinas, Kapolres Jeneponto Pimpin Iring-iringan Pengantin Rp 1 Miliar

Usaha dagangnya diberi nama CV Anjas.

CV Anjas diketahui merupakan rekanan atau penyuplai beras untuk Bulog di Jeneponto.

Baca: Begini Tanggapan Abdul Malik Soal Mahar Pernikahan Anaknya Rp 1 Miliar Plus Mobil dan Rumah Mewah

Lalu, bagaimana dengan orangtua Kurnia?

Kurnia merupakan putri dari pengusaha bahan bangunan sekaligus pengembang perumahan di Jeneponto bernama Hambali Joha.

Hambali atau dikenal melalui sapaan Haji Hambali kerap disebut sebagai pengusaha terkaya di Bumi Turatea.

Baca: Selain Mahar Rp 1 Miliar, Inilah Mobil Mewah untuk Kurnia Amaliah, Harganya Wow

Terdapat tiga perumahan yang dibangun Haji Hambali di seputaran Kota Jeneponto.

Haji Hambali juga diketahui merupakan ketua dari komuitas pecinta dirt bike, Jeneponto Trail Community.

Baca: Mahalnya Uang Panaik Gadis Sulsel, Angka Miliaran hingga Bunuh Diri

Haji Malik dan Haji Hambali bukanlah "orang jauh".

Pasalnya, rumah mereka bertetangga atau hanya dipisahkan jarak sekitar 50 meter.

Baca: Inilah Penampakan Uang Panai Rp 1 Miliar di Jeneponto, Dibungkus Plastik dalam Koper

Pasangan pengantin pun tak butuh mengendai mobil dari rumah mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan atau sebaliknya.

Cukup berjalan kaki.

Lalu, apa tanggapan Haji Malik soal "royal wedding" putranya?

Baca: Bikin Iri, Begini Foto Pernikahan Anak Pengusaha Beras di Jeneponto, Uang Panai Rp 1 Miliar

"Jangan-mi Dek kalau itu mau ditanyakan. Saya tidak mau berkomentar kalau yang ditanyakan soal pesta ini," kata Haji Malik kepada TribunJeneponto.com ditemani Wakil Bupati Jeneponto, Mulyadi Mustamu saat menghadiri resepsi, Jumat kemarin.

Jadi Perbicangan

Uang panaik senilai itu lantas menjadi perbincangan di kalangan netizen, ibu rumah tangga, dan sosialita.

Ngomong-ngomong, mengapa uang panaik bisa ‘semahal’ itu?

Dalam menentukan nominal uang panaik, pihak keluarga atau delegasi kedua belah pihak melakukan musyawarah hingga ditemukan kesepakatan.

Mereka mempertimbangkan sejumlah faktor yang mempengaruhi nominal tersebut.

Faktor tersebut, antara lain fisik perempuan, pendidikan, strata sosial, status ekonomi, pekerjaan, asal daerah, serta popularitas.

Semakin tinggi derajat atau level faktor tersebut, maka akan semakin tinggi pula nominal uang panaik.

Setidaknya linear.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved