KIS Dinonaktifkan, Warga Gowa Ini Juga Ditolak Saat Daftar BPJS Mandiri

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Sistem jaminan kesehatan di Gowa lagi-lagi membuat warga bingung.

Apalagi setelah keluarnya Pemerintah Daerah Gowa dari integrasi BPJS Kesehatan per 1 Januari lalu membuat warga kini disusahkan dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dinonaktifkan juga. 

Siti Juniama, warga Desa Julukanaya Kecamatan Pallangga Gowa, mengaku kesulitan lantaran KIS miliknya di nonaktifkan oleh BPJS Kesehatan Gowa.

"Anak ku waktu itu dioperasi dan kartu KISnya dengan nomor 0001562183199 atas nama Muh Hadi Aqsya ternyata dinonaktifkan," katanya Minggu (26/2/2017).

Padahal saat itu dia harus membiayai operasi anaknya, yang memakan biaya hingga Rp 30 juta.

"Tapi Alhamdulillah dibantu sama Jasaraharja Rp 8 juta, dan teman-teman sesama kader TB dan Aisyiah Rp 3 juta, selebihnya kami kasian,".

Juniama pun ditolak ketika akan mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan Mandiri.

"Saya coba urus BPJS mandiri namun ditolak BPJS Kesehatan dengan alasan Pemda Gowa sudah keluar dari integrasi kepesertaan BPJS. Katanya pihak BPJS tidak bisa," ujarnya.

Juniama pun mempertanyakan jika besok lusa dia harus mengalami kejadian yang sama. Apalagi dia mengaku lebih mampu membayar perbulan daripada bayar sekaligus.

"Saya juga sudah minta surat pengunduran diri yang ditandatangani oleh Kadis Sosial dan Kadis Kesehatan Gowa bahwaaanya keluar dari KIS (JKN, red) tetapi BPJS tidak terima, kami berharap bisa diakomodir," katanya lagi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPJS Gowa, dr Lesty mengatakan bahwa peserta KIS tidak perlu lagi mendaftar menjadi peserta BPJS Mandiri.

"Peserta KIS itu adalah peserta JKN, jadi tidak perlu lagi mendaftar peserta mandiri," katanya. (Won)