Bur-Nojeng Menang Tipis di Quick Count Pilkada Takalar, Ini Kata Pengamat

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad, menyatakan, tipisnya persentase perolehan suara untuk kemenangan pasangan incumbent Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim Rewa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Takalar 15 Februari disebabkan beberapa faktor.

"Banyak faktor yang mempengaruhi. Pertama, tingginya harapan masyarakat Takalar terbagi antara petahana dan pendatang baru. Hasil itu pula mengindikasikan bahwa peta kekuatan dua pasangan calon berimbang," ungkap Firdaus, Rabu (15/2/2017).

Firdaus menjelaskan, kekuatan pendatang baru, pasangan Syamsari Kitta-Achmad Daeng Se're atau Haji De'de (SK-HD) mampu mengimbangi kekuatan politik pasangan petahana yang didukung partai koalisi besar.

"Kedua, juga faktor kasus itu (kasus dugaan korupsi petahana Burhanuddin Baharuddin). Intinya ini fenomena baru ihwal kekuatan SK yang bisa mengimbangi petahana dan partai koalisi besar," jelas Firdaus.

Menurut Firdaus, kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Burhanuddin Baharuddin berdampak pada pemilih. Termasuk pengaruh Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel HM Rusdi Masse.

"Namun faktor determinannya karena ketokohan pasangan kandidat dan program kerjanya," ujar Firdaus.

Diketahui, hitung cepat atau quick count oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI) pada Pilkada Takalar di Ruangan Tulip, Hotel Grand Clarion, Makassar, Rabu (15/2/2017) dimenangkan pasangan Bur-Nojeng.

Hanya saja kemenangan sangat tipis. Yakni pasangan Bur-Nojeng memperoleh 50,13 persen suara. Sementara SK-HD 49,87 persen suara.

JSI mengambil sampel di 180 TPS dari 351 TPS yang tersebar di 100 desa dan kelurahan di Takalar. Sampel tersebut dipilih secara acak di 9 kecamatan di Takalar.

Teknik pengambilan samping dengan cara multistage random sampling dengan margin erro 1 persen.(zi