Rafika Tewas Dibunuh
Hebat! Inilah Hana dan Hem, Sosok yang Bikin Saleh Pembunuh Rafika Hasanuddin Tak Bisa Mengelak
Indikasi kepada Saleh menguat pada olah tempat kejadian perkara atau TKP keempat, Kamis (19/1/2017) dini hari, setelah badik berdarah dan parang gagal
Hana dan Tem mengarah ke rumah kosong yang ada di ujung jejeran rumah korban.
Tem juga sempat masuk bersama pawang anjing unit K9 Polda Sulsel itu ke dalam rumah yang diketahui menjadi tempat jemuran pakaian personel satuan pengamanan perumahan, Saleh dan menelusuri sampai belakang rumah.
Tem sempat lama mengendus tumpukan rumput depan rumah kosong itu, namun setelah dicek, tidak ditemukan apa-apa.
Menurut Yunus, waktu kejadian pembunuhan itu diduga terjadi Minggu (15/1/2017) antara pukul 01.00 wita-02.00 wita.
Inilah, kata Yunus, membuat kurang maksimal hasil anjing pelacak.
Sebab, jenjang waktu pembunuhan dengan diturunkannya anjing sudah lama.
"Dan juga waktu kejadian kan hujan jadi pengaruh yang bisa menghilangkan jejak," katanya.
Menurutnya, Hana dan Hem dilibatkan untuk mengendus jejak langkah kaki pelaku, saat hendak masuk ke rumah korban hingga pelariannya.
“Anjing ini bisa mengetahui jejak langkah kaki pelaku, makanya kami menurunkan anjing pelacak, agar kami bisa memudahkan melakukan proses penyelidikan dalam pengungkapan atas kasus meninggalnya Rafika,” kata Yunus.
Olah TKP sekitar tiga jam itu dipimpin Direktur Ditreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Erwin Sadma.
Warga dari luar perumahan juga ikut menonton saat anjing herder diturunkan.
Pisau Dapur
Saleh dibuktikan sebagai pelaku empat hari pascaditemukan mayat Ika.
Pos satpam berukuran 1 X 2 meter itu sudah dipasangi garis polisi.
Di situ, Saleh tidur bersama istri dan anaknya.
Pos itu juga biasa dijadikan tempat tinggal keponakan Saleh, Mus Mulyadi, yang bekerja sebagai tukang batu.