Diperjalanan Menuju Makassar Siswi SMAN 1 Bantaeng Meninggal, Ini Penyebabnya
Setelah di RSUD Prof Anwar Makkatutu, kondisi Magfirah tidak juga membaik sehingga dirujuk lagi ke Makassar pada Jumat (30/12/2016).
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBANTAENG.COM, ULUERE - Siswi kelas dua IPA 6 SMA Negeri 1 Bantaeng, Magfirah, meninggal karena Demam Berdarah Dangue (DBD).
Anak pertama dari pasangan Ambo Azis dan Saebah itu sempat dirawat di salah satu klinik di Bantaeng, Kamis (29/12/2016) malam.
Di malam yang sama, dokter di klinik tersebut merujuk gadis ini ke RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng.
Setelah di RSUD Prof Anwar Makkatutu, kondisi Magfirah tidak juga membaik sehingga dirujuk lagi ke Makassar pada Jumat (30/12/2016).
Namun diperjalanan menuju Makassar, Magfirah menghembuskan nafas terakhir.
Ambulans yang membawanya akhirnya kembali dan langsung mengantar jenazah ke rumah duka di Kampung Lannying, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng.
"Diagnosa dokter almarhumah positif DBD," kata salah seorang kerabat alamarhumah, Darmi, kepada TribunBantaeng.com.
Magfirah dimakamkan di pekuburan keluarga yang tak jauh dari rumahnya.
Guru SMA Negeri 1 Bantaeng, Sofyan, mengaku kaget dan awalnya sempat tidak percaya bahwa siswinya tersebut meninggal dunia.
Hal itu disampaikan Sofyan saat di temui TribunBantaeng.com di rumah duka.
"Saya di beri tahu oleh siswa pada saat tiba di sekolah, sekitar jam setengah sembilan," kata Soyan.
Ia datang ke rumah duka yang berjarak 25 KM dari sekolahnya, bersama rombongan siswa SMA 1 Bantaeng, yang merupakan teman almarhumah.
Sofyan berharap, siswanya tersebut di beri tempat yang layak disisi Allah SWT.