Terkait Parkir Berbayar di UIN, Ketua KMP UIN: Itu Tidak Etis
Auto parkir itu tidak etis diberlakukan, apalagi tidak ada kampus yang menerapkan kebijakan seperti itu
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Ardy Muchlis
TRIBUNPINRANG.COM, LEMBANG - Ketua Kerukanan Mahasiswa Pinrang (KMP) Koperti UIN Alauddin Makassar, Irfan Musa menuding menilai kebijakan auto parkir (parkir berbayar) di UIN Alauddin Makassar, tidak etis.
"Auto parkir itu tidak etis diberlakukan, apalagi tidak ada kampus yang menerapkan kebijakan seperti itu," tuturnya pada TribunPinrang.com, Kamis (1/12/2016).
Menurut Irfan, kebijakan auto parkir justru akan membebankan mahasiswa, di sisi lain kampus juga terkesan dijadikan lahan bisnis dan tempat komersialisasi.
"Jika kebijakan itu diberlakukan, jelas sangat bertentangan dengan slogan UIN sebagai kampus peradaban," jelas Putra Asal Desa Sali-Sali, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang itu.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik ini menambahkan, wacana penerapan auto parkir dipicu oleh banyaknya kasus pencurian kendaraan di ruang lingkup kampus.
"Kami faham dengan itu, tapi setidaknya ada cara yang lebih cerdas untuk menanggulangi persoalan itu," ucapnya.
"Seperti mengintensifkan pelatihan untuk pihak keamanan dalam meminimalisir kasus kehilangan itu," Irfan menambahkan.