Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemuda Inspiratif Makassar

Muhammad Al Amien, Kampanye Lingkungan Hidup Lewat Media Sosial

Bagi Amien, momentum sumpah pemuda harusnya dimaknai bagi pemuda untuk bangkit dan melakukan langkah solutif untuk kemajuan bangsa.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Muhammad Al Amien 

TRIBUN-TIMUR.COM-Peringatan Sumpah pemuda yang jatuh pada 28 Oktober besok menjadi momentum bagi para pemuda di Indonesia untuk memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa. Berbagai cara dilakukan oleh pemuda-pemudi untuk menunjukkan kecintaanya pada Indonesia.

Di Makassar, ada sosok Muhammad Al Amien, pemuda yang aktif memperjuangkan lingkungan hidup. Pria kelahiran Makassar 28 tahun silam ini menjadi salah satu pemuda yang aktif memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup dengan bergabung di LSM Wahana Linhkungan Hidup (Walhi).

Bagi Amien, momentum sumpah pemuda harusnya dimaknai bagi pemuda untuk bangkit dan melakukan langkah solutif untuk kemajuan bangsa.

"Memakanai sumpah pemuda ini, kita harusnya menjadikannya sebagai momen kebangkitan pemuda untuk bertindak solutif, utamanya saat ini soal pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang belum dirasakan masyarakat," kata Amin, Kamis (27/10/2016).

Menurutnya, saat ini masih banyak kesenjangan ekonomi, dan persoalan bangsa, khususnya masalah lingkungan hidup yang terjadi di beberapa daerah. Pemudalah yanv harus memiliki peran solutif dengan menjadi bagian perubahan.

"Pemuda harus berani berada di tengah masyarakat untuk membangun dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemuda harus berani mengkritik kebijakan pemerintah kalau dinilai tidak memberi manfaat kepada masyarakat," tuturnya.

Pria yang baru saja pulang dari Washington DC mewakili Indonesia ini menilai, saat ini banyak pemuda yang hanya bisa.mengkritik tanpa memberi solusi.

"Jangan hanya sekadar mngkritik saja, tapi lakukanlah langkahsolitif. Karena saat ini yang dibutuhkan bangsa kita adalah tindakan solutif dari masyarakat, khususnya para pemuda," ujar dia.

"Kita harus bersama-sama menjadi tauladan dan ikut dalam upaya memajukan bangsa, salah satunya dengan kegiatan positif yaitu ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup, bukan malh menjadi contoh buruk," sambung dia.

Al Amien melanjutkan, di era sosial media seperti saat ini, pemuda justru banyak yang bertindak tidak sebagaimana mestinya dengan meluapkan kemarahannya di sosmed

"Sekarang eranya sosial media. Banyak yang meluapkan kamarahan dan ketidaksukaan di sosmed. Bagi saya itu tidak masalah tapi, tidak mengubah apa-apa. Kita tidak bisa menemukan solusi di sana," pungkasnya.

Ia melanjutkan, sosial media seharusnya digunakan sebagai sesuatu yang positif. Al Amin mengatakan ia menggunakan hampir semua jenis sosial media untuk hal positif, yaitu mengampanyekan kelestarian lingkungan

"Sosial media harus dimanfaatkan untuk mengampanyekan aktifitas positif kita dan yang bermakna solutf. Saya sendiri hampir semua sosmed saya pakai mulai dari Linked, Path jnstagram, dan lain-lain, karena saya berpikir itu bisa digunakan untuk menularkan virus solutif kepada masyarakat luas," ungkapnya.

Sosial media Al Amien dipakai untuk menggugah para netizen, khususnya generasi muda untuk bertindak kritis. "Saya mengeluarkan statetment kritis untuk menggugah netizen agar tidak menerima begitu saja kebijakan yang dianggap tidak memiliki manfaat," kata dia.

Pria yang sering diundang sebagai pembicara pada dialog, diskusi, dan seminar tentang lingkungan hidup, itu menilai media sosial menjadi alat gerakan linglungan hidup yang bisa jadi ruang untuk menularkan informasi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved