Diskusi LAPAR Bahas Peran Santri Bagi Masyarakat di Makassar
Bahkan lebih jauh ia ungkapkan kedepan santri tidak hanya pandai berceramah, tapi bisa mengabdikan diri ke masyarakat.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (Lapar) memperingati Hari Santri dengan dialog bareng santri An- Nahdlah Makassar.
Dialog yang turut dihadiri Komite Perjuangan Rakyat Miskin (KPRM) ini berlangsung di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Sabtu (22/10/2016).
Direktur Lapar Abdul Karim mengatakan bahwa keberadaan santri sangat dibutuhkan di era modern seperti saat ini, khususnya lagi di Kota Makassar.
"Lihatlah di masa yang akan datang, santri akan membawah perubahan," ujar Karim.
Seperti pandangan Lapar, sebahagian masyarakat di Kota Makassar mulai krisis dengan kultur budaya kota Makassar yang sejalan dengan paham Islam Rahamatan Lil Alamin.
Mulai dari perilaku buruk seperti sibuk bermain domino di waktu shalat, tidak pernah menjalankan shalat wajib lima waktu, serta tidak mengamalkan ajaran Islam.
Tentunya untuk menyesuaikan kondisi dilapangan, upaya yang harus dilakukan itu yakni pendekatan secara kemanusiaan.
"Dan sudah pasti, lewat kegiatan keagaman, seperti perayaan hari Islam, dan kegiatan sosial, para santri dapat mengamalkan pengetahuan agama dengan beriteraksi langsung dengan masyarakat," ujar Karim.
Ia menambahkan, sengaja mengadakan dialog ini agar para Santri An Nahdlah dapat megetahui kondisi sosial di Kota Makassar, khususnya lagi setelah mendengar keluh dan harapan para masyarakat lewat KPRM Makassar.
Bahkan lebih jauh ia ungkapkan kedepan santri tidak hanya pandai berceramah, tapi bisa mengabdikan diri ke masyarakat.
"Tuhan akan membalas anda dengan Surga" ujar Karim, disambut Amin para santri.
Sementara itu, Direktur Komite Perjuangan Rakyat Miskin Nawir mengatakan sudah saatnya santri beraksi.
Bagaimana tidak, dengan adanya santri ditengah budaya "Kampung" di Kota Makassar, dapat merubah mindset masyarakat.
"Meski tidak langsung menyeluruh, namun itu akan merata dengan waktu yang bertahap," ujar Nawir.