DPRD Gowa Siap Mediasi Warga Kecelakaan yang Menunggak Rp 137 Juta di RS Wahidin
Nurbaliah sebelumnya mengalami kecelakaan dan masuk rumah sakit sejak 6 September lalu.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - DPRD Gowa mengaku siap menjadi mediator terkait permasalahan warga dari Desa Salajo, Kecamatan Bontonompo Selatan, Gowa, Nurbaliya (37) yang tidak mampu melunasi biaya Rp 137 juta dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Hal ini diutarakan Ketua Komisi IV Gowa, Asriady Arasi, yang juga mitra kerja bidang kesehatan. Legislator Demokrat itu pun mengatakan akan mencoba memediasi ke pihak terkait.
"Kami akan mencoba memediasi ke pihak pihak terkait. Semoga Pemda bisa memberikan bantuan kepada keluarga warga kita itu," katanya, Minggu (16/10/2016)
Nurbaliah sebelumnya mengalami kecelakaan dan masuk rumah sakit sejak 6 September lalu. Dan hingga saat ini keluarga harus membayar biaya mencapai Rp 137 juta.
Buruh tani ini meski sudah memiliki BPJS kesehatan, namun pihak BPJS Gowa tidak mau mengklaim disebabkan Nurbaliah sebelumnya masuk ke rumah sakit melalui jalur umum. Keluarga pun bahkan harus meminjam uang untuk membuat BPJS, namun tetap tidak di klaim oleh BPJS.
"Sangat miris memang disaat rakyat kecil dan miskin tidak mendapatkan apa yang menjadi hak nya yaitu BPJS Kesehatan dari Pemerintah. Ini menjadi perhatian karena masih banyak masyarakat belum menerima JKN sesuai program pemerintah. Inilah salah satu tujuan pemda gugat BPJS kesehatan untuk mengantisipasi hal ini," katanya lagi.
Asriady yang juga anggota dewan dari dapil Bontonompo ini pun menghimbau bagi masyarakat yang belum mendapatkan kartu JKN bisa menggunakan program kesehatan gratis daerah yang berlaku di seluruh rumah sakit sekitar.
Sementara itu Kadis Kesehatan, dr. Hasanuddin, saat dimintai tanggapannya, mengaku belum bisa berbicara banyak. Dia pun mengatakan masih akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Bupati Gowa untuk persoalan tersebut.
Adik Nurbaliah, Sakiah, yang dihubungi tribun-timur.com, mengucapkan terima kasih kepada pihak yang mau membantu membantu. "Alhamdulillah sampai sekarang pihak rumah sakit masih mau membantu. kakak masih dilayani. Direktur rumah sakit juga sudah datang melihat," ujarnya.
Namun yang menjadi kekhawatiran keluarga juga yakni setelah pelunasan biaya itu. "Kalau seandainya pak bupati mau melunasi, setelah itu bagaimana? karena percuma jika BPJS masih tidak mau mengklaim, kami akan tetap membayar juga. Itu lagi yang kami pusingi saat ini," ujarnya.