Tolak Perayaan Asyura Syi'ah di Makassar, Resofa Surati Polda dan MUI
Said Abd. Samad beralasan Ijabi yang berpaham Syi'ah telah mempersiapkan kegiatan besar perayaan Asyura di kota Makassar dengan memesan gedung lestari
Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Ketua Relawan Sosialisasi Fatwa-MUI (Resofa-MUI), Ustad Said Abd. Samad mendesak agar Kantor Wilayah Kementrian Agama Sulawesi Selatan untuk tidak memberikan rekomendasi izin acara bagi perayaan Asyurah Syi'ah di kota Makassar.
"Kami mendesak agar Kanwil Agama Sulsel tidak memberikan rekomendasi kegiatan Asyurah Syi'ah di kota Makassar,"kata Ketua Resofa-Mui Sulsel, Ustadz Said Abdul Samad kepada Tribun, Kamis (06/10/2016).
Said Abd. Samad beralasan Ijabi yang berpaham Syi'ah telah mempersiapkan kegiatan besar perayaan Asyura di kota Makassar dengan memesan gedung lestari 45, Senin (10/10/2016).
"Kami menyarankan kepada Ijabi yang berpaham Syi'ah agar menggelar kegiatan di tempat mereka, Perintis VI saja. Ini demi menghindari bahaya yang lebih besar. Jika mereka tetap melakukan kegiatan, potensi konflik berdarah bisa terjadi," kata Ustadz Abd. Samad kepada Tribun, Kamis (6/10/2016).
Said Abd. Samad yang juga ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Makassar mengaku, pihaknya juga telah bersurat secara resmi ke beberapa instansi baik Gubernur Sulsel, Pangdam VII Wirabuana.
Selain itu, mereka juga sudah bersurat ke Pemerintah kota Makassar, Polrestabes, Polda Sulsel, MUI, serta beberapa instansi lainnya.
Said Abd. Salam secara tegas mengatakan, Ijabi merupakan organisasi masyarakat (Ormas) berpaham Syi'ah merupakan organisasi yang dilarang berkembang di Indonesia khusunya di Sulsel.
Sesuai dengan yang difatwakan oleh MUI bahwa Ijabi adalah aliran sesat dan menyesatkan. Serta ditolak oleh umat islam Indonesia yang berlandaskan paham Ahlussunnah Wal Jama'ah.
"Sebab paham Syi'ah itu menganggap. Al Quran telah mengalami perubahan dan tidak murni lagi. Mereka (Syi'ah) juga mengkafirkan sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Salam, serta banyak lagi kesesatan dalam paham mereka,"paparnya