Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

WNI Disandera di Filipina

Putra Ismail Tiro, Sandera Abu Sayyaf Tak Sabar Bertemu Ayahnya

Mereka ke Bandara Sultan Hasanuddin untuk menjemput ayahnya

Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Istri Ismail Tiro, seorang korban penyaderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di peraiaran Filipina, Marwah, bersama putranya Abid Affan Ismail (5) memperlihatkan foto Ismail Tiro. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Abid Affan Ismail (5) Putra Ismail Tiro seorang sandera Abu Sayyaf di Filipina, terus meminta kepada ibunya, Marwah supaya segera ke Bandara Sultan Hasanuddin untuk menjemput ayahnya, Sabtu (20/8/2016).

Abid yang kini duduk di TK ini gembira dan tidak sabar bertemu ayahnya, setelah menerima kabar, jika Ismail juga berhasil melarikan diri dari penyandera bersama tiga rekannya.

"Sejak kemarin, Abid selalu meminta saya untuk segera ke Bandara untuk menjemput bapaknya. Dia sangat rindu, setelah beberapa bulan ini tidak ketemu," kata Marwah saat ditemui di rumahnya di Lingkungan Kalli-kalli, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan.

Abid juga mendesak Marwah untuk ke Jakarta menjemput langsung Ismail.

"Mauka ke Jakarta jemput bapakku," kata Abid sembari memperlihatkan foto terakhir ayahnya.

Sejak Ismail disandera, Abid sudah mengetahui hal tersebut. Bahkan ia kerap duduk di depan televisi untuk memantau perkembangan kasus penyaderaan tersebut.

"Kemarin saya dengar dari televisi kalau bapak sudah bebas. Makanyq saya sangat senang dan mau pergi jemput bapak," ujarnya.

Marwah melanjutkan, informasi terakhir yang diterimanya dari Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), Ismail bersama Sofyan sudah berada di Manila setelah sebelumnya berada di Zamboanga City Filipina.

Hanya saja, belum ada kepastian kapan Ismail dan Sofyan diterbangkan ke Indonesia.

"Info terakhir, dia sudah berada di Manila. Saat ini sementara menunggu waktu kapan dipulangkan ke Indonesia. Kami akan ke Jakarta untuk menjemputnya," katanya.

Ismail merupakan seorang sandera Abu Sayyaf di Filipina. Ia bersama Sofyan, warga Takalar, berhasil kabur dengan cara berenang di laut.

Ismail ditemukan oleh nelayan dan tentara Filipina yang sementara berpatroli. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved