Jagung Rebus di Poros Takalar-Jeneponto Laris Setelah Tarawih
Pembeli memadati kawasan penjualan jagung rebus di sepanjang jalan tersebut setelah salat tarawih.
Penulis: Reni Kamaruddin | Editor: Mahyuddin
TRIBUN TIMUR-TAKALAR.COM - Penghasilan penjual jagung rebus di Jalan Poros Takalar-Jeneponto menurun pada awal bulan Ramadan.
Hal ini disampaikan salah satu pemilik kios Nuryani Dg Gowa, yang menjual jagung rebus di jalan tersebut, Rabu (22/6/2016).
"Selama Ramadan ini penghasilan yang didapat Rp 200 ribu, biasanya Rp 1 juta,” kata Nuryani.
“Paling sepi itu di awal puasa sampai satu minggu puasa, kalau memasuki minggu kedua begini sudah mulai ada pembeli karena kios sudah banyak buka.”
Pembeli memadati kawasan penjualan jagung rebus di sepanjang jalan tersebut setelah salat tarawih.
"Biasanya selama puasa ini pembeli datang setelah salat tarawih, biasanya juga ada orang yang mudik singgah membeli," kata Nuryani.
Ketika penghasilan menurun, maka gaji karyawan juga menurun.
Jika hari biasa setiap orang digaji Rp 50 ribu perhari, sekarang hanya Rp 25-Rp 30 ribu per hari.
Jagung yang dijual Nuryani dg Gowa biasanya berasal dari Takalar.
NJamun jika stok dari Takalar tidak ada maka Nuryani memesan dari Jeneponto, Bulukumba, dan Malino.(*)