Mahasiswi Kritis Usai Kegiatan Kampus
Keluarga Mahasiswi FK UMI yang Koma Berharap Datang Mukzizat
Keluarga besar Rezky hanya bertawakal dan berserah diri mengharapkan mukjizat dari tuhan untuk kesembuhan Rezky untuk kembali berkuliah.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUJ-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sudah dua hari Rezky Evienia Syamsul (22) mahasiswa Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) kritis di ruang ICU RS Wahiddin Sudirohusodo Jl Perintis Kemerdekaan, kecamatan Tamalanrea kota Makassar, Sabtu (5/6/2016).
Keluarga besar Rezky hanya bertawakal dan berserah diri mengharapkan mukjizat dari tuhan untuk kesembuhan Rezky untuk kembali berkuliah.
"Kita sekeluarga hanya menunggu saja dan berharap agar ada mukjizat dari allah untuknyan, katena memang ini adikku nda sadar-sadar lagi," kata kakak sepupu Rezky, Asriadi yang berkumpul bersama keluarganya didepan ICU.
Saat ini Rezky masih dalam kondisi kritis dengan balutan perban dikedua matanya, mahasiswa angkatan 2014 ini juga untuk bernapas diperbantukan dengan pernapasan tabung oksigen diruang ICU RS Wahiddin.
Pihak rumah sakit juga telah melakukan pemeriksaan dan menemukan sejumlah cairan dan bercampur darah yang menumpuk didalam kepalanya dan didalam paru-paru korban.
Dengan itu, keluarga menduga kuat Rezky mengalami penganiayaan berat oleh beberapa seniornya saat mengikuti kegiatan kampus di Tombolo, kecamatan Malino, kabupaten Gowa, Jumat (3/6/2016) malam.
Asriadi menyebutkan, pihak rumah sakit telah mengangkat cairan yang menumpuk didalam paru-paru. Namun, untuk cairan yang ada dalam kepala belum diangkat, korban diduga kuat dicelupkan kedalam sungai saat mengikuti kegiatan kampus.
"Sudah diperiksa dokter dan memang banyak cairan ada juga bekas luka dibagian badan sebalah kanan yang kami duga kuat adik kami dianiaya saat ikut kegiatan di malino," ujar Asriadi.
Rezky sempat dirawat di Puskesmas Puncak Malino, namun keadaan korban yang tidak kunjung membaik kemudian dilarikan ke RS Faisal kota Makassar dan lalu dirujuk ke RS Wahiddin pada Sabtu (4/6/2016) siang. (*)