Emosi Merusak Kesehatan, Kendalikan dan Berikut Petunjuk Pakar
“Emosi adalah fisiologis,” kata dr Karen Lawson, seorang asisten profesor komunitas kesehatan dan pengobatan keluarga di University of Minnesota
Sebagai tambahan, orang yang terisolasi mengalami kenaikan tekanan darah yang cukup signifikan untuk meningkatkan risiko serangan jantung.
Solusi Anda: Membantu Sesama
Laki-laki mendapatkan kepuasan terbesar jika ikut dalam perkumpulan –dan itulah alasan kenapa ketika Anda berusia 20-an, hidup mulai terasa berat.
“Anda mulai kehilangan lingkaran sosial yang sudah Anda bangun di masa muda,” kata Louise Hawkley, Ph.D., seorang ahli saraf sosial di University of Chicago. Sarannya adalah: Menjadi sukarelawan. “Saat Anda bekerja dengan orang yang berpikiran serupa, persahabatan akan terbentuk secara alamiah,“ katanya.
Masalah Anda: Depresi
Bersedih mungkin adalah tanda kanker. Penelitian yang dilakukan Johns Hopkins di Amerika Serikat, orang yang mengalami gangguan depresi memiliki risiko kanker 69 persen lebih besar dibandingkan orang yang tidak depresi.
Seiring waktu, menurut penelitian yang ditulis Aiden Gross, Ph.D., suasana hati seperti itu dapat mengganggu hormon stres yang terlibat dalam pertumbuhan dan siklus regulasi sel.
Dan hal ini, berpotensi menyebabkan kanker.
Solusi Anda: Terima Kenyataan
Menurut penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Pennsylvania, orang yang kelewat percaya diri memiliki kemungkinan lebih besar terkena depresi.
Kepercayaan diri dapat mengakibatkan kekecewaan dan membutakan diri Anda untuk dapat berkembang.
Ketahui kelemahan Anda, dan biasakan diri Anda dengan kelemahan tersebut. Demikian ulas seorang peneliti asal Inggris.
Masalah Anda: Pesimis
Meramalkan yang terburuk dapat membuat Anda galau.
Pesimistis memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada orang yang optimistis, tulis peneliti dari Finlandia.