Waduh, Ada Singa Jantan Penyuka Sesama Jenis, Seperti Ini Perilakunya
Turis bernama Nicole Cambre merekam dua ekor singa jantan itu
Di beberapa populasi, perilaku homoseksual di kalangan betina bukan hal yang aneh, bahkan bisa disebut sebagai norma.
"Satu betina menunggangi betina lain, menggosokkan alat kelaminnya … yang lain mengambil posisi seperti joki (yang tengah menunggang kuda)," kata Paul Vasey dari Universitas Lethbridge, di Alberta, Kanada, yang melakukan kajian terhadap perilaku monyet-monyet ini selama 20 tahun.
Di mata kita, perilaku mereka sepertinya sangat mesra, mata kedua binatang saling bertatapan ketika kawin, sesuatu yang tidak mereka lakukan di luar musim kawin. Perpasangan ini bisa berlangsung selama satu pekan.
Ketika sedang tidak kawin, para betina berada dalam kelompok yang sama dan akan membela satu sama lain untuk mencegah pesaing datang menghampiri.
Sudah diketahui sejak lama bahwa ada manusia yang homoseksual dan perilaku itu juga amat biasa di dunia fauna, mulai serangga hingga mamalia. Jadi apa yang terjadi sebenarnya? Bisakah binatang disebut homoseksual?
Selama ini homoseksual pada binatang dianggap sebagai anomali sampai Bruce Bagemihl menerbitkan buku berjudul Biological Exuberance pada 1999.
Ia memaparkan banyak contoh yang membuat banyak ilmuwan lain akhirnya mengkaji homoseksualitas pada binatang. Topik ini akhirnya bukan topik sampingan lagi.
Teori evolusi Darwin
Persoalannya adalah hanya beberapa yang secara jelas menunjukkan tindakan homoseksualitas, selebihnya sulit dipastikan karena memang sekilas tak banyak beda antara binatang jantan dan betina.
Selain itu, kalau kita mencermati teori evolusi yang dikemukakan Charles Darwin, maka homoseksualitas pada binatang bukan "tindakan cerdas" bagi mereka untuk bertahan hidup.
Bukankah binatang-binatang ini harus mencari pasangan agar punya keturunan agar spesiesnya bertahan di muka bumi ini?
Kalau mereka memutuskan untuk mencari pasangan sejenis, jelas mereka akan punah.
Tapi kenyataan menunjukkan ada binatang yang memang cenderung homoseksual dan ini bukan karena kesalahan -dalam arti terjadi sekali dua kali kemudian selesai- tapi sebuah hal yang biasa terjadi.
Contohnya kera Jepang tadi. "Banyak kera betina yang bermesraan dengan betina lain sementara yang jantan sibuk sendiri … jadi harus ada penjelasan mengapa monyet-monyet betina seperti itu," kata Vasey.
Tim pimpinan Vasey menemukan bahwa kera-kera betina menggunakan variasi posisi yang jauh lebih banyak dibandingkan kera-kera jantan.