WNI Disandera di Filipina
Perbedaan Faksi Jim Dragon dan Muktadil Bersaudara
Ridlwan menjelaskan bahwa kelompok Abu Sayyaf memiliki banyak faksinya.
2. Faksi Muktadil bersaudara
Faksi ini dikenal lebih bengis dan kejam. Kasus penyanderaan Bernard Then warga negara Malaysia tahun 2015 berakhir dengan eksekusi mati menjadi bukti kebegisan dan kekejaman mereka.
Kelompok Muktadil terdiri atas lima bersaudara.
"Satu sudah tewas saat perang dengan militer Filipina di Jolo namanya Mindas Muktadil. Terbunuh Mei 2015," ujarnya.
Lebih lanjut menurut dia, antara Muktadil maupun Luhab terhubung pada pimpinan yang sama yakni Isnilon Hapilon yang kepalanya dihargai 5 miliar dolar Amerika Serikat oleh FBI.
Untuk itu dia berharap upaya pembebasan sandera ini tidak berlarut-larut. Beri waktu pada pemerintah untuk bekerja sebaik baiknya.
Walaupun penyandera memberi batas waktu hingga 8 April, diharapkan pemerintah bekerja lebih cepat. Apalagi ini soal nyawa, setiap detik sangat berharga.
Diberitakan seorang sumber militer Filipina seperti dilansir zamboangatimes.ph, Kamis (31/3/2016), mengatakan para penyandera 10 WNI adalah kelompok Abu Sayyaf dari faksi pemimpin senior Alhabsy Misaya dan Uddon Hassim.
Disebutkan sebanyak lima belas anggota kelompok bersenjata Abu Sayyaf membawa 10 WNI memakai speedboat menuju kota pesisir Kalingalan Caluang Sulu pada Minggu (26/3/2016), demikian informasi dari sumber militer itu.
Sumber intelijen militer, yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang menyampaikan keterangan kepada wartawan, mengutip informasi penduduk desa Kaligalang Caluang mengatakan speedboat tiba dari pulau Languyan, tetangga Tawi Tawi, selatan Filipina, berdekatan dengan Sabah, Malaysia.
Dia menambahkan gerilyawan penyandera 10 WNI datang dari pulau Languyan dimana 10 ABK asal Indonesia dan tongkang diculik Sabtu (25/3/2016) pagi.
Berdasarkan keterangan penduduk desa, diketahui bahwa setelah mencapai desa Kambing, kelompok Abu Sayyaf menyewa jeep dan naik menuju ke kediaman pemimpin senior Abu Sayyaf lainnya. Yakni, sub Abu Sayyaf yang bernama SMP Lahab alias Jim Dragon di desa Masjid Punjungan di Kalingalan Caluang.
Dia mengatakan 10 WNI itu kini dijaga oleh anggota-anggota Abu Sayyaf bernama Sabirul Sahiyal, Taib dan Lukman yang merupakan pengikut Misaya.
Kelompok Abu Sayyaf menyandera 10 WNI. Pembajakan terjadi terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
Saat dibajak kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting (Kalsel) menuju Batangas (Fililina Selatan). Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak. (Srihandriatmo Malau)