Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Temui Ayahnya Naik Alphard, Mengapa Marshanda Hanya Beri Uang Rp 100 Ribu? Ternyata Ini Alasannya

Mengapa hanya Rp 100 ribu?

Editor: Ilham Arsyam
Kompas.com/Robertus Belarminus
Artis Andriani Marshanda mendatangi Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016). Di panti tersebut diketahui diamankan seorang pengemis yang mengaku ayah dari Marshanda bernama Irwan Yusuf, yang terjaring razia petugas. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mengenakan pakaian serba hitam artis cantik Marshanda menemui ayahnya Irwan Yusuf di Panti Sosial Bina Insan Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016) kemarin.

Mengendarai mobil Alphard hitam, Marshanda datang bersama kekasihnya, Egi John.

Di panti sosial, Pertemuan Marshanda dengan ayahnya cukup singkat, hanya sekitar 15 sampai 20 menit.

"Terlihat haru ya. Katanya mau quality time dulu, cipika cipiki, pelukan, terus saya tinggal," kata Danil, Bagian Pembinaan PMKS.

Marshanda memberikan uang Rp100 ribu untuk ayahnya buat jajan.

Mengapa hanya Rp 100 ribu?

“Dia kasih uang Rp100.000 buat jajan ayahnya. Marshanda tidak banyak membawa uang tunai karena masih di ATM katanya,” ujar Danil.

Marshanda tidak langsung membawa pulang sang ayah dan meninggalkannya di Pantai Sosial.

Apalagi Marshanda masih harus menemui orang lain setelah menjenguk ayahnya.

"Chaca tadi mau ke rumah calon mertuanya. Tadi dia (bapaknya) tanya, saya bisa pulang? Saya bilang bisa asal ada keluarga yang jemput," tuturnya.

Selain itu Marshanda mengaku harus berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga besarnya terkait nasib ayahnya.

"Aku juga sudah kontak-kontakkan sama keluarga papa. Sekarang aku mau ke mobil, jadi tek-tokan sama mereka (keluarga ayah). Caca sudah kabar-kabaran. Nanti paling yang jemput keluarga papa," kata Marshanda.

Benar saja, sorenya, Irwan dijemput keluarganya.

Ia dijemput kaka dan pamannya tanpa diketahui awak media.

Kepala Satuan Pembinaan Penyandang Masalah Kesehjateraan Sosial DKI Daniel mengatakan, Irwan Yusuf dijemput oleh kedua kakaknya sekitar pukul 16.00 WIB. Dia pergi dengan menggunakan mobil jenis sedan dan dibawa ke rumah sakit untuk diberi perawatan.

"Ya memang karena dia menderita sakit diabetes dan katarak. Sehingga keluarga memberikan perawatan," ujarnya.

Wah, Irwan Ternyata Bukan Orang Biasa

Dikutip dari Wikipedia, Sofyan Ponda adalah pria kelahiran di Guguak Tabek Sarojo, Agam, Sumatera Barat, 8 Juni 1930, dan meninggal tahun 2006).

Sofyan Ponda adalah pengusaha hotel asal Indonesia. Dengan demikian, Sofyan Ponda merupakan kakek dari Marshanda.

Lantas, mengapa Irwan Yusuf melarat hingga menjadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Apakah Irwan melarat setelah cerai dari Riyanti?

Kabarnya, orangtua Marshanda, Irwan Yusuf dan Rianty Sofyan, bercerai saat usia Marshanda sekitar 5 tahun.
Dari penelusuran memang tidak banyak data dan informasi yang bisa digali. Namun dari beberapa situs diketahui sekilas tentang sosok Irwan Yusuf.

Irwan Yusuf semasa remaja pernah bersekolah di SMA 8 Jakarta. Saat remaja Irwan Yusuf dan adiknya perempuannya bernama Chintya Yusuf tinggal bersama orangtua di Menteng, Jakarta Selatan.

Pada mulanya ia adalah seorang pegawai Departemen Keuangan yang memanfaatkan rumahnya di Menteng, Jakarta untuk tempat indekos.

Setelah berhenti sebagai pegawai negeri, pada tahun 1970 ia terjun ke bisnis penginapan. Pada tahun 1979, putra Minangkabau ini sempat berkongsi dengan Amir Rasydin Datuk Basa membangun Hotel Menteng I, II, dan III.

Namun empat tahun kemudian mereka pecah kongsi, dan Sofyan mendirikan Sofyan Hotel Corporation. Bersama putranya Riyanto Sofyan, ia mengembangkan Hotel Sofyan dan berhasil masuk bursa pada tahun 1989.

Tiga tahun kemudian jaringan hotelnya menerapkan prinsip-prinsip syariah, dan menjadi hotel syariah pertama di Indonesia.

Dengan prinsip tersebut, hotelnya tak lagi menerima tamu yang bukan mahram, dan mengharamkan penjualan minum-minuman keras.

Kesuksesannya dalam usaha hotel ini membuatnya dijuluki sebagai 'Raja Hotel-hotel Kecil'.

Adik Irwan Yusuf, Chintya Yusuf, disebutkan seorang model di era-1990, yang akhirnya berhenti setelah menikah dengan anak seorang konglomerat.

Kabarnya, terjunnya Marshanda ke dunia model diantaranya berkat dukungan dan peran serta sang tante tersebut.

Setelah bercerai itulah kehidupan Irwan terus terpuruk. Irwan bekerja di sebuah bengkel di kawasan Bangka dengan gaji pas-pasan.

Bengkel itu kemudian bangkrut dan dirinya tidak mendapat pesangon hingga jatuh terpuruk.

Ketika terpuruk itulah, Irwan sudah tidak tahu mau bekerja apa. Untuk membayar kontrakan pun dia kesusahan.

Karena lapar, akhirnya Irwan kemudian menggembel dan mengemis di jalanan berharap belas kasihan orang.

Irwan bahkan sempat bermalam selama dua hingga tiga bulan di bantaran anak Kali Krukut, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan sebelum dijaring oleh petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan.

"Kalau siang hari, Irwan nongkrong di sini," ujar Heru Santoso, seorang warga Pela Mampang, sambil menunjuk ke suatu tempat di bantaran anak Kali Krukut.

Tempat tersebut cukup teduh lantaran ditumbuhi pohon kersen dan beberapa pohon pisang.

Heru menambahkan, ia kerap melihat Irwan buang air di tempat tersebut.

Sementara itu, ketika hari malam atau cuaca tak terlalu terik, Irwan kerap pula tampak duduk di tempat dekat timbunan karung berisi pasir atau tanah tak jauh dari situ.

"Nah, kalau hujan atau sesekali di malam hari, Irwan tidur di musala," lanjut Heru sambil menunjuk musala As-Salam di bantaran anak kali tersebut.

Setelah dua hingga tiga bulan menggelandang di sana, Irwan ditegur Farid, Ketua RT 10 RW 06 Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Farid menegur Irwan lantaran ayah Marshanda tersebut telah dua atau tiga bulan menggelandang di kawasan tersebut dan tampak tak terawat.

"Kami sempat tegur dia. Bertanya apakah masih punya keluarga dan menyuruhnya pulang. Sebab, penampilannya tampak kotor," ujar Farid.

"Di kakinya itu juga penuh luka yang mungkin kena kotoran jadi bengkak-bengkak. Saya lihat dia kan nggak pernah mandi, buang air sembarangan, jadi seperti kurang layak kalau ke musala," tutur Farid lagi.

Ketika itu Farid menegurnya ditemani oleh Heru. Irwan pun menanggapi teguran tersebut dengan santun. Ia bahkan sempat meminta maaf.

"Dia sopan, sih. Dia bilang, 'maaf kalau saya mengganggu.' Saya bilang bukan begitu, kalau masih ada keluarga, lebih baik pulang," ucap Farid.

Setelah itu, Irwan memang tak lagi tampak di kawasan tersebut. Irwan juga sempat tinggal di sebuah rumah kos di Pondok Jaya 10, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Irwan di sana hanya tinggal selama dua bulan sebelum kemudian hidup nomaden kemudian menggelandang. Selama indekos pun Irwan kerap tidur di sembarang tempat.

"Kalau bikin rusuh, nggak, sih. Paling, ya, suka tidur sembarangan. Itu aja,"tutur Nanik warga di sekitar tempat indekos Irwan.

Ayahanda Marshanda juga diketahui masih menunggak uang kos.Irwan tinggal di sana hanya selama dua bulan pada 2010 silam.

Selama tinggal di sana, ia membayar sewa sebesar Rp 650 ribu per bulan dengan cara mencicil.

Kendati demikian Irwan sempat berpesan agar Nanik mencari dan menagih utang ke kawasan Bangka, Nanik mengaku tak pernah melakukannya.

"Dia pesan sama saya, 'saya di Bangka, Bu, nanti tanya aja sama tukang-tukang ojek.' Tapi saya nggak pernah ke sana nyari nagih. Saya ikhlasin saja. Saya juga sudah lupa kurangnya berapa," ucap Nanik.

Bahkan, ketika sekitar dua atau tiga bulan lalu Irwan tampak wira-wiri kembali di kawasan tersebut, Nanik mengatakan dirinya bahkan tak ingin menemui Irwan.

Sutikno Rino, salah seorang petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan yang mengamankan Irwan Yusuf menceritakan pengakuan ayahanda Marshanda saat dilakukan penangkapan. "Begitu saya tanya, nama bapak siapa? Jawabnya, Irwan Yusuf. Menurut warga, bapak ini bapaknya Marshanda. Dia cuma ketawa. Mungkin dipikir saya kok tahu," ujar Sutikno.

"Saya tanya lagi, warga sekitar bilang, bapak bapaknya Marshanda, betul nggak? Dia jawabnya, Caca ikut saya dari kecil, tapi padahal bukan. Katanya, saya bekerja dengan ibunya, tapi memang Caca sudah dianggap anak sendiri," tambahnya.

Pada hari penangkapan itu, ia mengaku mengemis lantaran membutuhkan uang untuk ongkos naik angkutan umum ke rumah temannya. Sejak sore itu, Irwan Yusuf telah dibawa dan bermalam di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 di Jalan Bina Marga No 48, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Ia juga sudah ditemui oleh Marshanda. Pun Marshanda telah mengakui pria yang tertangkap oleh petugas tengah mengemis itu adalah ayahandanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved