Usai Datangi Tempat Tawan 'Iron Man' Hari Ini, Doktor Sistim Saraf: Tangan Robot Tawan Hoax
“Sayang sekali, setelah melihat langsung ..."
Keinginannya untuk membuat karya berbekal ilmu dan belajar otodidak jelas membuat saya angkat topi pada Tawan.
Bombastisnya pemberitaan Tawan “Iron Man” juga sama sekali bukanlah salah Tawan.
Toh, bukan dia yang meminta atau mengatur agar media mau meliput dirinya.
Yang sangat saya sesalkan adalah, mengapa media massa, sekalipun sangat besar medianya, tidak melakukan investigasi terlebih dahulu dengan melibatkan para ahli yang sesuai dengan bidangnya sebelum memberitakan secara besar-besaran seperti saat ini?
Bahkan sampai orang dengan jabatan menteri pun bisa “terpukau”.
Kita memang membutuhkan berita-berita yang membanggakan.
Namun, sepertinya bukan dengan seperti ini cara yang ditempuh..
Tanggapan Tawan
Ketika ditanya terkait orang-orang yang menuduhnya berbohong, Tawan mengatakan tak mempermasalahkan.
Demikian dikutip dari BBC Indonesia.
"Bagi yang tidak percaya kalau begini silahkan datang kemari. Nanti saya tunjukin cara kerjanya begini, begini. Sebenarnya sangat sederhana sekali, tidak begitu canggih.”
Pada akhirnya, bagi Tawan, seorang tukang las di sebuah desa di Karangasem, hidup akan kembali normal setelah keriuhan ini.
Dia mengatakan ingin terus bekerja dan menyekolahkan anaknya agar masa depan lebih terjamin.
Tawan mengaku tak ingin menjadi terkenal, namun “mudah-mudahan (kisah saya bisa) menjadi motivasi untuk orang lain. Yang mengalami lumpuh, kayak saya, dan enggak bisa jalan. Biar dia tetap semangat menjalani hidup Hidup itu sulit, kalau mati gampang,” katanya.