Harapanku Bantah Libatkan PNS Saat Kampanye, Syamsuddin Ogah Bicara
Pasalnya tudingan Panwas yang menilai Harapanku melibatkan beberapa PNS saat berkampanye itu tidak benar.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, PANGKEP - Pasangan calon Bupati - Wakil Bupati Pangkep, Rahman Assagaf - Kamrussamad (Harapanku) menilai kinerja Panwas tidak maksimal. Pasalnya tudingan Panwas yang menilai Harapanku melibatkan beberapa PNS saat berkampanye itu tidak benar.
Kamrussamad berharap, Panwas dapat membuktikan tudingan miringnya tersebut. Jika tidak bisa, maka Panwas hanya menjatuhkan Harapanku dengan mengeluarkan tudingan- tudingan yang merugikan Harapanku.
"Setahu kami Dinda, tidak ada PNS yang terlibat maupun dilibatkan saat kami kampanye. Kalau Panwas tidak bisa membuktikannya, berarti dia memfitnah. Siapa yang mau dirugikan oleh Panwas," kata Kamrussamad, Selasa (27/10/2015).
Menurut Kamrussamad, pihaknya mendapatkan laporan bahwa, justru sejumlah lurah mengancam warganya dengan tidak memberikan bantuan beras miskin (raskin) kepada warga yang kurang mampu, jika tidak mencoblos kandidat tertentu.
Selain itu, Kamrussamad juga mengaku heran dengan tindakan Panwas yang mendiamkan kasus pemukulan yang telah diterima oleh anggotanya di Panwascam Segeri, Aulia Fajar (37), Senin (14/9/2015) lalu, saat penertiban alat peraga di Kecamatan Segeri.
"Kita minta Panwas, kenapa anggotanya di pukul justru di- 86 (disembunyikan) alias tidak ada proses hukum. Bahkan anggotanya yang pernah dipukul kedapatan menghadiri kampanye paslon yang bersangkutan di Ma'rang," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Syamsuddin Hamid yang juga merupakan paslon yang juga disebut melibatkan PNS saat berkampanye ogah berkomentar.