Lihat Ambulans Puskesmas Ini, Tidak Untuk Mayat Bocah Masra yang Miskin
Kondisinya normal, seperti baru namun sayang sungguh sayang, tidak digunakan untuk mengangkut mayat Masra Nurhidayah pada Kamis (24/9/2015) lalu.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ilham Mangenre
SINJAI, TRIBUN-TIMUR.COM- Ternyata Puskesmas Lappadata Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, punya mobil ambulans (ambulance), mobil ambulans mewah lho, Toyota Innova.
Padahal, kemarin, pihak Puskesmas tersebut mengatakan tidak punya ambulans, sehingga mayat pasien bernama Masra Nurhayati (7) terpaksa diangkut pakai sepeda motor.
Dipantau, Senin (28/9/2015), mobil Ambulans bercat putih nan mulus itu terlihat terparkir di depan Puskesmas Lappadata.
Kondisinya normal, seperti baru. Namun, sayang sungguh sayang, tidak digunakan untuk mengangkut mayat Masra Nurhidayah pada Kamis (24/9/2015).
Pihak Puskesmas diketahui sempat menawari ambulans itu untuk Masra, tetapi dengan syarat: bayar Rp 800 ribu.
Orang tua almarhumah Masra Nurhidayah (7),Ernawati, yang menceritakan peristiwa meninggalnya anaknya lalu dibonceng ke rumahnya karena pihak Puskesmas tak mengizinkan menggunakan mobil ambulance setempat. (Samba/tribun timur)
Lantaran tidak punya cukup uang sebesar itu, keluarga Masra pun pasrah, angkut pakai sepeda motor saja.
"Mobil Ambulance ini tidak bisa digunakan mengangkut jenazah. Mobil ini hanya bisa pasien yang dirujuk dari Puskesmas (Lappadata) ke RSUD Sinjai," kata Kepala Puskesmas Lappadata, dokter Suherlan, kemarin.
Sebelumnya, Suherlan menyampaikan, Puskesmas Lappadata tidak punya mobil ambulans untuk angkut mayat.
Lantas, bagaimana jika keluarga Masra bayar Rp 800 ribu, apa ambulans itu bisa angkut mayat?
"Keluarga kami dimintai biaya pengangkutan mayat Masra Rp 800 ribu dari Puskesmas ke rumah duka. Sementara dia adalah orang miskin, makanya kami bonceng sampai di rumah," kata Sekretaris Desa Mattunrung Tellue, Ambo Enre, Minggu (27/9/2015).
Masra sakit dan menghembuskan napas terakhir di Puskesmas, tersebut, pekan lalu. Ia diduga menderita penyakit malaria.
Masra Nurhidayah (7), warga Dusun Bontopannu, Desa Mattunrung Tellue, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan yang mayatnya diangkut dari Puskesmas Lappadata ke kampungnya dengan menggunakan sepeda motor, Kamis (24/9/2015) lalu. (samba/tribun-timur)
Miris, dari Puskesmas Lappadata, jasad Masra diangkut sepeda motor keluarga, jauh ke pelosok Sinjai, rumah duka.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga bocah Masra mendapat tempat laik di alam sana, aamiin. (*)