Profil
Setiap Hari Gadis Sungguminasa Ini Urusi Penderita Tuberculosis
Keinginan Hadinah bergabung bersama TB Care Aisyiyah, bermula ketika dia masih bekerja sebagai kader posyandu.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Bagi sebagian orang merasa takut jika berdekatan dengan penderita penyakit Tuberculosis (TB) yang tentu saja sebagai penyakit menular.
Namun hal sebaliknya dilakukan Hadinah. Sebagai kader TB Care Aisyiyah Kecamatan Parigi, yang bekerja mencari dan menyembuhkan penderita TB, Hadinah harus berurusan dengan warga yang justru berpenyakit.
"Sudah dua tahun ini saya mendampingi warga yang terkena TB. Dan selama itu sudah ada 30 orang lebih yang saya dapatkan BTA positif TB," ujarnya, Rabu (11/3/2015).
Keinginan Hadinah bergabung bersama TB Care Aisyiyah, bermula ketika dia masih bekerja sebagai kader posyandu. Saat diajak bergabung, dia mengaku sangat tertarik dengan profesi tersebut.
Suka duka tentu banyak dialami. Apalagi persepsi masyarakat akan penyakit TB menjadi kendala dalam mensosialisasikan.
"Warga masih berpikir kalau TB itu penyakitnya orang miskin. Padahal biar orang kaya juga ada yang menderita TB. Jadi jika ditanya sakit TB semua bilang tidak. Itulah kendala kami. Tapi terkadang kita harus pintar-pintar merayu, cari selanya biar mau mengaku, " lanjutnya.
Sukanya dirasakan Hadinah ketika ada warga yang berterima kasih karena diingatkan untuk segera berobat ke puskesmas.
"Seperti kemarin ada anak sekolah kena TB tertular dari neneknya yang sudah meninggal, setelah diberikan obat saat datang ke puskesmas, anak itu berangsur membaik. Padahal sudah dua bulan dia tidak masuk sekolah karena TB. Dan orangtuanya datang ke saya ucapkan terima kasih, " tambahnya.
Saat ini ibu dua anak tersebut mendampingi enam pasien TB yang ada di Kecamatan Parigi. Tugasnya pun setiap hari harus memantau pasien meminum obatnya. Bahkan dia terkadang harus menelpon tiga kali dalam sehari untuk mengingatkan.