Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid, Unismuh Napak Tilas Nabi Muhammad Saw
Menghadirkan tiga narasumber yakni Prof Dr Qasim Mathar, MA, Prof Dr Halide, dan KH Jalaluddin Sanusi.
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Suryana Anas
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM --Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad Saw atau Maulid nabi, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar diskusi Napas Tilas Nabi Muhammad Saw dengan topik kepemimpinan profetik (Siyasah Rasulullah Saw ditinjau dari Berbagai Perspektif) di Auditorium Al-Amien, Selasa (14/1/2014).
Diskusi yang dipandu Direktur Ma'had Al-Birr Unismuh Makassar Dr H Lukman Hakim tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Prof Dr Qasim Mathar, MA, Prof Dr Halide, dan KH Jalaluddin Sanusi.
"Dalam konsep Islam adalah sangat praktis dan mudah di aplikasi sehingga konsep sistem ekonomi harus berdasarkan pada konsep ekonomi Islam bahkan teori ekonomi saat harus diganti dengan perekonomian berdasarkan dengan Wahyu Allah,"ujar Prof Halide.
Sementara itu, Prof Qasim Mathar mengatakan pembinaan akal tidak harus berdasarkan pada Al quran dan Hadits karena yang demikian hanya sebatas tafsiran, tetapi harus kembali kepada Allah karena lebih luas maknanya.
"Pengetahuan adalah unsur yang paling mutlak untuk membimbing akal sehat setiap manusia sehingga pendidikan dan nilai akan terlihat dari perilaku," ujarnya.
KH Jalaluddin Sanusi juga terus mengingatkan untuk mencontoh Rasululah dari segi aksepk kehidupan. Ia pun menegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah menmerapkan sistem kepemimpinan Ilahiyah dan mengikuti petunjuk yang ada dalam Al quran dan Hadits.
Wakil Rektor I Unismuh Dr Abd Rahman Rahim SE MM mengatakan momentum Maulid Nabi Muhammad Saw tersebut dapat menjadi tuntunan untuk melaksanakan segala kewajiban maupun aktivitas bersifat keduniaan. Acara tersebut juga dirangkaikan dengan gerakan infaq Muktamar Muhammadiyah ke 47 dan Aisyiyash 2015 mendatang. (*)