Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ujian Nasional

Disdik Sulsel Tak Ingin Kelulusan dianggap Hadiah

Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Abdullah Djabbar

Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Muh. Taufik
MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR- Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Abdullah Djabbar mengatakan tak ingin kelulusan peserta Ujian Nasional tahun ajaran 2012/2013 dianggap sebagai hadiah.

Menurutnya, meluluskan peserta UN 100 persen sebagai kompensasi atas carut marutnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bukanlah sebagai keputusan yang baik.

"Saya tidak ingin kelulusan peserta UN di Sulsel sebagai bentuk hadiah. mereka yang lulus tetap harus sesuai dengan kemampuan walaupun pelaksanaan UN tahun ini sangat kacau," kata Abdullah Djabbar kepada Tribun, Minggu (21/4)

Djabbar pun mengharapkan meski jalannya UN tahun ini mengalami berbagai kendala, tingkat kelulusan siswa minimal sama dengan tahun lalu.

"Tahun lalu, SMA tingkat kelulusan mencapai 99,6 persen, SMP mencapai 99,9 persen dan sudah tiga tahun berturut-turut tingkat kelulusan di SD mencapai 100 persen,"ungkapnya.

Djabbar yakin, peserta UN di Sulsel telah mendapatkan berbagai materi sesuai dengan standar kompetensi kelulusan yang telah diberikan oleh guru selama ini.

"Saya yakin, peserta UN  di Sulsel bisa lulus karena memang kemampuan mereka,"ujarnya.

Pada pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat terdapat banyak kasus yang mengakibatkan peserta UN terpaksa menjawab soal dengan mengisi Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang difotokopi.

"Kami tidak ingin  peserta UN yang menjawab di LJUN fotokopi mengalami kerugian akibat sistem yang salah. Jadi jawaban siswa yang ada di LJUN fotokopi ataupun di kertas HVS akan kami awasi lebih ketat dalam proses pemindaian ke LJUN asli oleh tim pemeriksa di Unhas," jelasnya.

menurutnya, proses pemindaian jawaban ke LJUN asli dari LJUN fotokopi tidak akan menggunakan barcode yang ada di LJUN yang telah difotokopi.

"Pihak Disdik, Unhas, dan kepolisian akan terus mengawasi proses pemindaian jawaban agar barcodenya tidak digunakan sehingga siswa tidak akan mengalami kerugian," ungkap Djabbar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved