Ujian Nasional
Disdik Sulsel Tak Ingin Kelulusan dianggap Hadiah
Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Abdullah Djabbar
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Muh. Taufik
MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR- Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan
Sulawesi Selatan, Abdullah Djabbar mengatakan tak ingin kelulusan
peserta Ujian Nasional tahun ajaran 2012/2013 dianggap sebagai hadiah.
Menurutnya, meluluskan peserta UN 100 persen sebagai
kompensasi atas carut marutnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bukanlah
sebagai keputusan yang baik.Djabbar pun mengharapkan meski jalannya UN tahun ini
mengalami berbagai kendala, tingkat kelulusan siswa minimal sama dengan
tahun lalu.
"Tahun lalu, SMA tingkat kelulusan
mencapai 99,6 persen, SMP mencapai 99,9 persen dan sudah tiga tahun
berturut-turut tingkat kelulusan di SD mencapai 100 persen,"ungkapnya.
Djabbar yakin, peserta UN di Sulsel telah mendapatkan
berbagai materi sesuai dengan standar kompetensi kelulusan yang telah
diberikan oleh guru selama ini.
"Saya yakin, peserta UN di Sulsel bisa lulus karena memang kemampuan mereka,"ujarnya.
Pada pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat terdapat banyak
kasus yang mengakibatkan peserta UN terpaksa menjawab soal dengan
mengisi Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang difotokopi.
"Kami
tidak ingin peserta UN yang menjawab di LJUN fotokopi mengalami
kerugian akibat sistem yang salah. Jadi jawaban siswa yang ada di LJUN
fotokopi ataupun di kertas HVS akan kami awasi lebih ketat dalam proses
pemindaian ke LJUN asli oleh tim pemeriksa di Unhas," jelasnya.
menurutnya, proses pemindaian jawaban ke LJUN asli dari
LJUN fotokopi tidak akan menggunakan barcode yang ada di LJUN yang telah
difotokopi.
"Pihak Disdik, Unhas, dan kepolisian akan
terus mengawasi proses pemindaian jawaban agar barcodenya tidak
digunakan sehingga siswa tidak akan mengalami kerugian," ungkap Djabbar. (*)