Infrastruktur jalan
Jalur Lintas Barat Sudah Bisa Dilalui
Jalur Trans Lintas Barat ( Jalinbar ) di Desa Onan, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene
Penulis: Hasan Basri | Editor: Muh. Taufik
MAKASSAR, TRIBUN TIMUR.COM- Jalur Trans Lintas Barat ( Jalinbar ) di Desa
Onan, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene , Sulbar yang longsor
Sabtu (16/12) akhirnya kembali bisa dilalui kendaraan, setelah material
longsor sebagian berhasil disingkirka, meski hanya baru separuh badan
jalan.
Hingga Minggu siang (16/12 ), sejumlah operator alat berat serta bantuan warga terus dilakukan pembersihan sisa
material longsor yang masih menutupi sebagian badan jalan tersebut.
Romul Parewasi, Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah Sulawesi, mengatakan, Prioritas pertama yang dilakukan adalah berupaya agar jalan bisa tembus hingga sisah separuh jalan bisa dilalui kendaraan. Namun pembersihan tersebut pihaknya mendapat banyak kendala.
Kata Romul, Kendala yang dihadapi dalam pembersihan sisa material longsor karena batu di badan jalan yang jatuh dari tebing berukuran besar, sehingga
sulit untuk disingkirkan dengan cara didorong.
“Yang paling penting sudah tembus dulu, sekarang kita akan kerakhkan
alat berat jenis lain untuk memecahkan batu besar yang berada di jalan, ” kata Romul Parewasi.
Karena jalur yang terbuka masih Satu jalur, petugas melakukan sistem
buka tutup, kendaraan dari arah utara maupun sebaliknya saling
bergantian melewati jalan bekas titik longsor.
Seperti Ungkapkan sebelumnya, Jalinbar Sulawesi terputus sejak Jumat
malam, setelah daerah kecamatan Tubo Sendana diguyur hujan deras
selama 2 hari.
Ia menghimbau, pengendara yang akan melintasi jalan trans lintas barat ( Jalinbar ) Sulawesi diminta untuk tetap waspada, hati – hati, sebab tebing di pinggir sepanjang jalan trans tersebut rawan longsor susulan.
" Kondisi tanah di tebing tepi jalan sangat labil," tuturnya.
Selain tanah, batuan besar dan batang pohon kerap jatuh ke jalan saat turun hujan.
Arifin Nurdin, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, meminta Balai Besar
Jalan Jembatan dan dinas PU Sulbar menyiagakan alat berat di sekitar
lokasi, sebab jalan trans di daerah kecamatan Tubo Sendana itu
sudah berulangkali dilanda longsor bahkan pernah memakan korban jiwa beberapa bulan yang lalu.
“ Saat musim hujan seperti sekarang, alat berat perlu siaga di daerah
itu yang sudah berkali – kali dilanda longsor, ini agar penanganan
pasca longsor bisa lebih cepat. Kasihan kemarin itu, warga harus
menunggu belasan jam menuggu pembersihan” kata Arifin. (*)
Hingga Minggu siang (16/12 ), sejumlah operator alat berat serta bantuan warga terus dilakukan pembersihan sisa
material longsor yang masih menutupi sebagian badan jalan tersebut.
Romul Parewasi, Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah Sulawesi, mengatakan, Prioritas pertama yang dilakukan adalah berupaya agar jalan bisa tembus hingga sisah separuh jalan bisa dilalui kendaraan. Namun pembersihan tersebut pihaknya mendapat banyak kendala.
Kata Romul, Kendala yang dihadapi dalam pembersihan sisa material longsor karena batu di badan jalan yang jatuh dari tebing berukuran besar, sehingga
sulit untuk disingkirkan dengan cara didorong.
“Yang paling penting sudah tembus dulu, sekarang kita akan kerakhkan
alat berat jenis lain untuk memecahkan batu besar yang berada di jalan, ” kata Romul Parewasi.
Karena jalur yang terbuka masih Satu jalur, petugas melakukan sistem
buka tutup, kendaraan dari arah utara maupun sebaliknya saling
bergantian melewati jalan bekas titik longsor.
Seperti Ungkapkan sebelumnya, Jalinbar Sulawesi terputus sejak Jumat
malam, setelah daerah kecamatan Tubo Sendana diguyur hujan deras
selama 2 hari.
Ia menghimbau, pengendara yang akan melintasi jalan trans lintas barat ( Jalinbar ) Sulawesi diminta untuk tetap waspada, hati – hati, sebab tebing di pinggir sepanjang jalan trans tersebut rawan longsor susulan.
" Kondisi tanah di tebing tepi jalan sangat labil," tuturnya.
Selain tanah, batuan besar dan batang pohon kerap jatuh ke jalan saat turun hujan.
Arifin Nurdin, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, meminta Balai Besar
Jalan Jembatan dan dinas PU Sulbar menyiagakan alat berat di sekitar
lokasi, sebab jalan trans di daerah kecamatan Tubo Sendana itu
sudah berulangkali dilanda longsor bahkan pernah memakan korban jiwa beberapa bulan yang lalu.
“ Saat musim hujan seperti sekarang, alat berat perlu siaga di daerah
itu yang sudah berkali – kali dilanda longsor, ini agar penanganan
pasca longsor bisa lebih cepat. Kasihan kemarin itu, warga harus
menunggu belasan jam menuggu pembersihan” kata Arifin. (*)