Singkong Maros Akan Dibeli Perusahaan Korea
Sementara jagung akan ditanam dalam beberapa hari ini.
Penulis: Mutmainnah | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
MAROS,TRIBUN-TIMUR.COM -- Demi mengangkat tingkat perekonomian petani di Maros, Pemkab Maros mengembangkan jagung dan ubi kayu kualitas unggulan. Ubi kayu varietas gajah tersebut sudah ditanam sejak Rabu (26/10/2011) lalu. Sementara jagung akan ditanam dalam beberapa hari ini.
Ubi kayu (singkong) varietas gajah ini diklaim bisa menghasilkan hingga 100 ton per hektar. Sementara ubi biasa hanya menghasilkan 12 ton per hektar. Penanaman perdana dilakukan Bupati Maros HM Hatta Rahman bersama stakeholder terkait di Desa Bontomarannu Kecamatan Moncongloe.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros Budiman Effendy mengatakan ubi kayu yang dihasilkan petani tersebut akan dibeli oleh perusahaan gaplek asal Korea, PT Singkoang Indonesia.
"Berapa pun ubi yang dihasilkan
petani akan dibeli oleh perusahaan itu seharga Rp 550-600 per kg.
Nominal tersebut untuk ubi basah," jelas Budiman, Kamis (27/10/2011).
Di Maros lahan ubi mencapai 4.800 hektar. Semua pihak berharap dengan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan
kesejahteraan petani di Maros. Budiman menambahkan pihaknya akan
menggandeng sejumlah perbankan di Maros untuk memodali petani singkong
tersebut melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selain singkong, Pemkab Maros juga akan mengembangkan jagung bibit
unggul yang memiliki masa tanam singkat. Bekerjasama dengan Balai
Penelitian Tanaman Serealia (Balitjas), jagung dengan lima varietas
unggulan tersebut akan dikembangkan di halaman belakang kantor Bupati,
Jl Jenderal Sudirman, Maros.
Jagung yang akan dikembangkan yakni Bima 7, Bima 8, Bima 9, Bima 10, dan Bima 11 dengan masa tanam mulai 85-104 hari
