Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Swiss Belhotel dan Aston Makassar Beroperasi Akhir 2011

Selama 2011, dinas kebudayaan dan pariwisata menerbitkan izin usaha enam hotel baru.

Penulis: Mansur AM | Editor: Ridwan Putra
zoom-inlihat foto Swiss Belhotel dan Aston Makassar Beroperasi Akhir 2011
dok/photobucket
jaringan swisbel hotel akan hadir di Makassar, akhir 2011
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Jaringan hotel bertaraf internasional mulai menyerbu Makassar. Di antaranya Aston dan Swiss Belhotel.
Manajemen Swiss Belhotel mulai membuka lowongan pekerjaan di sejumlah situs online. 
"Swiss-Belinn Panakkukang Makassar invites young and energic persons to join our pre-opening team to fill the following positions: - FO Supervisors - FB Supervisors - Housekeeping Supervisors - Laundry Supervisors - Engineering Supervisors And all Rank & File positions. Requirements : - Experience minimum 2 years in the same field - Hotel / Tourism School," bunyi sebuah iklan online. Iklan mulai tayang per awal Agustus ini. Sementara itu, dua jaringan hotel bintang lima, Intercontinental dan Le Meridien juga disebut sudah siap masuk ke Makassar tahun depan.
Satu jaringan hotel internasional lainnya, Aston, dikabarkan siap beroperasi akhir tahun ini. Pembangunan gedung di Jl Sultan Hasanuddin Makassar terus digenjot untuk mewujudkan target operasional.
"Alhamdulillah, Makassar kini menjadi target ekspansi bisnis sejumlah hotel berjaringan taraf internasional. Misalnya Aston dan Swiss Belhotel sudah membangun hotelnya," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Makassar, Rusmayani Majid, di kantornya, Jumat (9/9).  
Manajemen Swiss Belhotel membuka hotel baru dengan nama Sinar Indo Hotel yang berlokasi di Kompleks Panakkukang Trade Centre (PTC) Boulevard, Makassar. Sesuai data yang diperoleh Tribun di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar, hotel ini akan menyiapkan 175 kamar dan masuk kategori hotel berbintang empat.
Dari pantauan di lapangan, pengerjaan fisik proyek terus digenjot. Hotel ini diperkirakan rampung bersamaan dengan Hotel Aston Mega di Jl Sultan Hasanuddin. Hotel Aston Mega ini dimiliki oleh Frans Honga dengan jumlah 177 kamar.
Rusmayani juga mendengar kabar sejumlah jaringan hotel bertaraf internasional berminat menanamkan investasinya di Makassar.
Di antaranya Intercontinental Hotels Group serta jaringah hotel Le Méridien. "Ini baru sebatas informasi yang beredar. Sampai sekarang belum ada perwakilannya yang datang ke kantor," kata Rusmayani.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) IMB Dinas Tata Ruang Kota Makassar, Irwan Adnan, menyatakan hingga Agustus 2011, pihaknya belum menerima pendaftaran pembangunan jaringan hotel bertaraf internasional kecuali Aston International dan Swiss Belhotel.
"Baru dua ini yang sudah diproses IMB-nya. Belum ada hotel bintang empat ke atas yang lain yang mengajukan  izin," kata putra almarhum Ketua DPRD Makassar Ince Adnan Mahmud ini.
Tingkat Hunian
Rusmayani berharap keberadaan jaringan Swiss Belhotel dan Aston Internasional (Hotel Aston Mega) bisa merangsang tingkat hunian hotel di Makassar.
Belum lama ini Swiss Belhotel International menerima penghargaan sebagai jaringan hotel bertaraf internasional  terbaik di Indonesia yang diberikan Indonesia Travel and Tourism Awards (ITTA).
Swiss Belhotel International dikenal sebagai jaringan hotel internasional karena telah membuka jaringan bisnis perhotelan di lebih dari 60 lokasi di 15 negara dan merupakan salah satu perusahaan manajemen hotel internasional paling cepat berkembang.
Swiss Belhotel International pertama kali dibuka di Indonesia tahun 1990 di Jakarta dan Semarang yang dikembangkan oleh kelompok Ciputra, keberadaannya saat ini sebagai salah satu perusahaan manajemen international paling agresif di Indonesia, terutama selama 10 tahun terakhir.
4.000 Kamar
Selama 2011, dinas kebudayaan dan pariwisata menerbitkan izin usaha enam hotel baru. Selain Sinar Indo Hotel di bawah manajemen Swiss Bellhotel, juga ada Hotel Cemara, Jl Batu Putih, dengan 70 kamar, Power Invest Jl Boulevard (34 kamar), PT Paris Ujungpandang Jl Sungai Saddang Baru (37 kamar), Hotel Mirah (33  kamar), dan Hotel SAS Jl Sudirman (46 kamar). Hotel SAS milik legislator Demokrat DPR RI, Reza Ali. Hotel SAS berdiri di lokasi eks Sekretariat DPD Partai Demokrat Sulsel.
Saat ini tercatat ada 139 hotel di Makassar dengan jumlah 4.000 kamar. Staf ahli Disbudpar Makassar, Alex Mangnga, memprediksi tingkat pembangunan hotel selama 2011 dan 2012 akan terus meningkat mengingat masih terbatasnya jumlah kamar dibanding pengunjung. Selain itu, kebutuhan terhadap MICE (meeting, incentive, conferences, dan exhibition) juga terus meningkat.
"Tingkat hunian kamar di Makassar rata-rata 80 persen. Ini tentu kemajuan sekaligus mendorong Makassar menjadi kota metropolitan terkemuka di wilayah Indonesia timur," kata Alex. (sur)


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved