Pilkada Gubernur 2013
Wow, Biaya Pilkada Gubernur Sulsel 2013 Capai Rp 337 M
yakni Rp 300.809.840.480 pada putaran pertama dan Rp 36.266.287.750 pada putaran kedua.
Jayadi bersama rekannya memaparkan draf kebutuhan biaya dua putaran pilgub 2013 mendatang yakni Rp 300.809.840.480 pada putaran pertama dan Rp 36.266.287.750 pada putaran kedua. Keseluruhan biaya tersebut mencapai Rp 337,076,126,230.
Jumlah total personil yang akan dipekerjakan sebagai penyelenggara Pilgub yakni 176.725 orang dengan belanja peralatan dan perlengkapan Rp 190 M.
Biaya tersebut mengacu pada draft estimasi data penduduk Sulsel sebanyak delapan juta jiwa dengan jumlah wajib pilihnya sebanyak tujuh juta yang akan memilih pada pemilukada 2013 mendatang
Dibandingkan dengan pemilihan legislatif 2009 yakni naik dua kali lipat yakni jumlah wajib pilih adalah 5,4 juta dari tujuh juta penduduk dengan anggaran Rp 150 Milyar.
Mendengar paparan tersebut, sontak pimpinan rapat kerja Komisi A Provinsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel A Tenry Olle Yasin Limpo menuding RKA KPU keliru.
"Rumusnya KPU ini salah karena
jumlah anggaran dibagi dengan jumlah estimasi mestinya kan dibagi dengan
jumlah pemilih," ujarnya
Sementara ketua KPU Jayadi Nas membantah jika data yang ia miliki ada
kekeliruan. "Data yang kami sampaikan ini murni dari daerah. Kami hanya
berdasarkan permendagri yang ada," kata Jayadi.
Menurut Jayadi RKA KPU tersebut masih estimasi dan belum ada SK gubernur mulai dari KPU sampai KPPS.
Daftar pemilih tetap (DPT) juga belum KPU tetapkan. "Ini masih perlu
proses dan kami belum bisa mematok berapa dan ini hanyalah estimasi.
Mengapa demikian karena masih banyak wilayah yang sementara pemekaran
dan sebagainya," kata Jayadi
Komisi A juga mempernyakan bertambahnya jumlah anggota tiap KPPS yakni
tujuh orang per TPS. Komisi A meminta agara dikurangi menjadi lima
anggota saja.
KPU tidak menerima usulan komisi A. "Tujuh orang per-TPS itu sudah ada tupoksinya. Susah kalau cuma lima pak," kata Jayadi
"Kita menambah panitia karena masalah beban psikologis anggota KPPS
pilkada itu lebih berat dari pileg jadi kita tambah personil,"jelas
Jayadi
Mendengar keluhan ketua KPU tersebut, anggota komisi A Doddy Amiruddin
menyorot keras."Tidak usah ketua KPU pake alasan beban psikologis
pemilukada bilang lebih besar dari pileg saya kira semua sama," ujarnya