Lingkungan
Hutan dan Karang di Sulawesi Rusak Parah
Hutan dan Karang di Sulawesi Rusak Parah
Data dari Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sumapapua), menyebutkan, karang di perairan Sulawesi, Maluku, dan Papua, yang masih utuh diperkirakan tinggal 2,5 persen.
"Kerusakan yang terparah adalah kawasan hutan dan di wilayah pesisir," kata Kabid Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan PPE Sumapapua, Muhammad Nur, di Makassar, Kamis (24/3/2011), seperti dikutip dari Antara.
Dia menyebutkan, pembukaan lahan gambut terus terjadi dan peracunan ikan serta pengeboman karang juga berdasarkan laporan yang mereka terima kerap berlangsung di kawasan pesisir Sumapapua.
Hal itu menurutnya dilakukan oleh nelayan tradisional sehingga upaya yang mereka lakukan adalah mensosialisasikan agar menyadarkan masyarakat bagaimana menangkap ikan yang aman dan juga tentang lingkungan secara umum.
Selain itu, pada lokasi yang sudah mengalami kerusakan dilakukan tindakan pemulihan lingkungan tergantung kerusakan lingkungannya misalnya membuat karang buatan.
Deputi II Kementerian Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran, Karliansyah mengatakan, untuk wilayah Sumapapua, atau secara umum di Kawasan Timur Indonesia (KTI) kualitas udara masih baik dibandingkan pulau Jawa dan pulau lain.
Namun menurutnya, kerusakan air dan Daerah Aliran Sungai (DAS) juga terjadi di 30 sungai di Indonesia yaitu terjadi pencemaran mulai dari tingkat ringan, sedang hingga berat.(*)