Gedung PKK Lutim Tak Terurus, Legislator Minta Pemda Lakukan Ini
Pieter mengatakan, ada sejumlah aset milik Pemkab Luwu Timur yang mubasir, karena tidak dikelola dengan baik misalnya bangunan.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Anggota DPRD Luwu Timur Pieter K Parrangan, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab), memperhatian kondisi aset daerah.
Pieter mengatakan, ada sejumlah aset milik Pemkab Luwu Timur yang mubasir, karena tidak dikelola dengan baik misalnya bangunan.
"Ini perlu diperhatikan oleh pemda," kata Pieter kepada TribunLutim.com, Rabu (24/7/2019).
Menurutnya, aset yang menghabiskan uang ratusan juta bahkan miliaran mubasir atau terbengkalai, jika tak dimanfaatkan dan dirawat.
Kronologi Tante Jual Ponakan Rp 10 Juta, Terungkap Saat Polisi Nyamar Jadi Pria Hidung Belang
Sebulan Jual Togel, Lelaki Asal Bola Wajo Ini Mendekam dalam Bui
Danlantamal VI Pimpin Pelepasan KRI Tatihu-853
Gowa Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak
Mislalnya, Kantor Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Luwu Timur yang tidak terurus.
Bangunannya berlokasi di Jl Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kantor juga sudah lama tidak dimanfaatkan untuk kegiatan pengurus PKK Luwu Timur, alias lama dibiarkan kosong.
Rumput liar tumbuh di sekeliling bangunan.
Bangunan juga jadi tempat burung bersarang. Kantor PKK lokasinya tepat di belakang Gedung Simpurusiang atau berhadapan Kantor Dinas Kesehatan Luwu Timur.
Seperti diketahui Gedung Simpurusiang sering jadi lokasi rapat atau pertemuan yang dihadiri Bupati Luwu Timur, Thorig Husler.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Kronologi Tante Jual Ponakan Rp 10 Juta, Terungkap Saat Polisi Nyamar Jadi Pria Hidung Belang
Sebulan Jual Togel, Lelaki Asal Bola Wajo Ini Mendekam dalam Bui