Impian Putri Amelia Bersekolah Kandas, Kini Jualan Kue Membantu Sang Ibu Cari Nafkah
Rumahnya yang berjarak 1.704 meter dari SMAN 1 Gowa membuatnya tak dinyatakan lulus. Hingga satu pekan persekolahan berjalan, Putri belum mendapatkan
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Putri Amelia Natsir (15) kini mencoba tegar. Ia tak bisa berbuat apa-apa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
Rumahnya yang berjarak 1.704 meter dari SMAN 1 Gowa membuatnya tak dinyatakan lulus. Hingga satu pekan persekolahan berjalan, Putri belum mendapatkan sekolah.
Gelapkan Uang Nasabah, Satreskrim Polres Pangkep Tangkap Oknum Developer Perumahan Matahari Indah
Milad ke-56 Unismuh, Rektor Fokus Perkuat Sinergi dan Kolaborasi dengan Semua Pihak
Lagi Seorang Siswi di Gowa Putus Sekolah, Gegara Tertolak karena Zonasi
3 Foto Ini Buat Nia Ramadhani Harus Nonaktifkan Kolom Komentar saat Liburan ke LA, Kenapa Yah?
Halalbihalal Alumni SMP 3 Makassar Angkatan ‘80 yang Tak Terlupakan
Untuk mengisi waktu sehari-harinya, Putri memilih membantu ibunya berjualan kue di depan rumah. Sejak bangku SMP, putri bungsu dari tiga bersaudara ini memang sering nyambi membantu ibu.
"Untuk sementara saya bantu-bantu mama jual kue," kata Putri kepada Tribun, Minggu (21/7/2019).
Putri memang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ayahnya, Muh Natsir (55) sudah tidak bekerja lagi sejak menderita penyakit diabetes. Sementara ibunya, Ince Saenab Ali (49) hanyalah penjual kue.
Putri memiliki impian bersekolah di sekolah negeri agar tidak membebani kedua orang tuanya. Lokasi sekolah yang tidak jauh juga menjadi pertimbangan.
Putri mengaku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter kelak. Melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Namun apadaya, rumahnya yang berjarah 1.704 meter dengan sekolah membuatnya tak lulus jalur zonasi. Sementara untuk sekolah swasta, kedua orang tuanya tak sanggup membiayayi.

"Orang tuaku sudah berkeliling cari sekolah kodong, tapi semua sudah tutup. Belum lagi jauh jaraknya. Bapak sudah tidak bekerja," imbuh Putri.
Ketika masih duduk di bangku SMP, kedua kakaknya juga sering membantu untuk membeli keperluan sekolah ataupun sehari-hari.
Kakak pertamanya, Sofiana berprofesinya sebagai clening service. Sementara kakak kedua, Mutmainnah adalah penjual barang-barang daring (online shop).
"Waktu SMP, saya sering nebeng sama tetangga kalau sekolah," kenang Putri.
Putri sering kali menitikkan air mata setiap kali membuka media sosial. Ia mengaku tak kuasa jika melihat postingan teman-temannya yang mengenakan seragam putih abu-abu.
"Kalau buka instagram, saya kadang menangis lihat teman-teman yang sudah masuk sekolah. Sementara saya kini pengangguran," tandasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Subscribe Youtube Tribun Timur untuk News Video Update: