Pengusutan Korupsi Pembangunan Pasar Cabenge Soppeng Terus Bergulir di Kejati

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pengusutan kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Cabenge, Kabupaten Soppeng masih terus bergulir di Kejati Sulselbar.

Penyidik Kejaksaan terus mendalami kasus ini untuk memastikan adanya unsur penyimpangan yang mengarh pada tindak pidana korupsi.

Pasar yang dikerjakan  sejak 2003 diindikasi ada penyimpangan yang mengarah pada tindak pidana korupsi sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Baca: Jelang Pilkada, KPU Bulukumba dan Soppeng Mulai Susun RKA

Baca: Pindah ke Sampang Madura, Ini Kasus Bakal Ditangani Mantan Ketua PN Soppeng

Baca: Korupsi Pasar Cabenge, Kejati Periksa Pejabat BPN Soppeng

"Masih proses. Sudah ada puluhan orang diambil keteranganya," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulselbar, Salahuddin, yang diamini Kasidik Kejati Andi Faik, Jumat (28/6/2019).

Hanya saja belum mau menjelaskan secara rinci siapa dan pihak mana yang sudah diambil keterangannya. Salahuddin langsung meninggalkan wartawan.

Diberitakan sebelumya, Kejaksaan mengusut kasus ini karena pada pembangunan Pasar Cabbenge di Kecamatan Lilirilau, diindikasi ada penyimpangan yang mengarah pada tindak pidana korupsi sesuai dengan audit BPK.

Pasar yang dikerjakan oleh PT Pelita Griya Asrimuda tahun 2003, sebagai pengembang  menerima dana pembangunan sebesar Rp8 miliar lebih dari Pemkab Soppeng tanpa melalui proses tender.

Selain itu terjadi pengalihan pengelolaan Pasar Cabbenge diambil oleh Pemkab Soppeng pada tahun 2016 silam.

Padahal proses pembangunan terminal dan pelataran parkir yang menjadi bagian dari pembangunan tidak kunjung selesai.

Saat itu, Nota kesepakatan ditandatangani oleh Bupati Soppeng Kaswadi Razak. (*)

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: