Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2 Ribu Lebih Warga Kena Dampak Banjir di Sulsel, 3 Ribu Hektar Sawah Terendam

Salah satunya di wilayah Sulawesi Selatan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk wilayah Sulsel.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Syamsul Bahri
Tribun Timur/Fatin
Ratusan rumah terendam banjir di Kelurahan Sidenreng, Kecamatan Watang Sidenreng Kabupaten Sidrap, Senin (18/6/2016). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Curah hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir di beberapa wilayah Sulawesi pada awal Juni 2019. Puluhan ribu warga terdampak karena banjir di wilayah tersebut hingga hari ini, Senin (10/6/2019).

Salah satunya di wilayah Sulawesi Selatan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk wilayah Sulsel ada sekitar 2 ribu warga terkena dampak banjir.

Dilantik SYL & Jadi PJs 01 Parepare, Lutfie Natsir Dicopot Gubernur NA Sebagai Kepala Inspektorat

Pembahasan APBD Perubahan 2019 di Bulukumba Terancam Molor

"Banjir di Sulawesi Selatan, korban jiwa berdampak pada 1.452 KK, Kelurahan Tanru Tedong 1.002 KK dan Desa Salobukkang 450 KK," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Senin (10/06/2019).

Selain warga, dampak banjir itu juga menyebabkan 200 unit rumah terendam dan 3.679 hektar lahan sawah rusak di 15 desa, serta sejumlah infrastruktur mencakup bangunan sekolah, tanggul, jalan dan jembatan mengalami kerusakan.

Untuk banjir di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara mengakibatkan 1.091 KK atau 4.198 jiwa mengungsi. Enam kecamatan terimbas banjir adalah Andowia, Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, dan Wiwirano

Kecamatan Asera merupakan kecamatan dengan jumlah desa terdampak paling tinggi yaitu 13 desa.
Banjir ini juga mengakibatkan 72 rumah hanyut dan ribuan lain terendam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara masih melakukan pendataan di lapangan.

Kerusakan sektor pertanian mencakup lahan sawah 970,3 ha, lahan jagung 83,5 ha dan lainnya 11 ha, sedangkan sektor perikanan pada tambak seluas 420 ha.

Di samping itu, kerusakan fasilitas umum teridentfikasi berupa jembatan, jalan, rumah ibadah dan fasilitas kesehatan.

BPBD setempat melaporkan jembatan penghubung Desa Laronanga ke Desa Puwonua hanyut, jembatan lain di Desa Padalerutama tidak dapat dilalui karena terendam banjir, jembatan putus yang menghubungkan Desa Tanggulari ke Desa Tapuwatu dan jembatan antar provinsi di Asera.

Sementara itu, masih di Provinsi Sulawesi Tenggara, beberapa wilayah terdampak di Kabupaten Konawe. Banjir yang juga dipicu oleh curah hujan tinggi mengakibatkan 36 jiwa mengungsi dan 240 terdampak.

Kondisi Jl Poros Sengkang - Bone di KM 17 Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo yang putus akibat banjir, Minggu (9/6/2019).
Kondisi Jl Poros Sengkang - Bone di KM 17 Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo yang putus akibat banjir, Minggu (9/6/2019). (hardiansyah / tribun timur)

Seorang Bayi Meninggal

Bupati setempat telah menetapkan status tanggap darurat terhitung 5 Juni hingga 11 Juni 2019. BPBD Kabupaten Konawe telah melakukan upaya penanganan darurat dan pendataan lapangan.

BPBD melaporkan satu orang meninggal, yaitu bayi berusia empat hari, pada kejadian ini. Namun demikian, BNPB masih membutuhkan klarifikasi lebih lanjut penyebab kematian bayi tersebut.

Untuk mempercepat pengiriman bantuan logistik BNPB mengirimkan bantuan logistik menggunakan pesawat cargo. BNPB mengirim bantuan langsung ke Kendari logistik seberat 1.086 kg senilai Rp 218 juta.

Bencana banjir lainnya di Sulawesi Tengah, BPBD Kabuapten Morowali telah melakukan upaya penanganan darurat. Banjir menyebabkan 561 KK di Desa Lele (263 KK) dan Dampala (298 KK) mengungsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved