5 Fakta Baru Sugeng si Pemutilasi di Malang, Plester Alat Vital Korban Karena Berdarah
5 Fakta Baru Sugeng si Pemutilasi di Malang, Plester Alat Vital Korban Karena Berdarah
TRIBUN-TIMUR.COM -- Satu per satu fakta-fakta baru terus bermunculan dari jagal Malang, Sugeng Angga Santoso.
Sugeng yang dianggap orang-orang yang mengenalnya ini punya kelainan jiwa ternyata diduga memang melakukan kekejaman pada wania misterius yang belum diketahui identitasnya itu.
Selain membunuh dan memutilasi ada berbagai pola aneh yang dilakukan Sugeng pada perempuan itu.
Berikut hasil liputan dari Surya Malang (Grup Tribun) terkait berita mutilasi yang menghebohkan di Kota Malang ini.
Dalam pengakuan Sugeng sebelumnya, dirinya hanya memutilasi korban tanpa membunuh dan melakukan hubungan badan.
Namun, temuan dari Polres Malang Kota mengungkapkan fakta lain.
Berikut SURYAMALANG.COM rangkum 5 fakta Sugeng sebelum memutilasi gadis di Pasar Besar Kota Malang hingga ditetapkan sebagai tersangka.
1. Awal Sugeng Bertemu Korban
Dari hasil penuturan pihak Kepolisian, Sugeng dan korban perempuan yang diperkirakan berusia 34 tahun tersebut bertemu pertama kali pada awal bulan Mei lalu.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, awal mula kejadian pertemuan Sugeng dengan korban terjadi pada tanggal 7 Mei 2019.
Saat pertemuan awal tersebut, korban diketahui meminta sejumlah uang kepada Sugeng, akan tetap Sugeng tidak memiliki uang untuk diberikan kepada korban.
Alhasil, Sugeng akhirnya mengajak korban untuk makan hingga korban melahab habis makanan yang diberikan oleh Sugeng.
Baca: Nasib Sugeng Kini yang Ternyata Bukan Pembunuh Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang, Ini Pelakunya
Baca: 7 Fakta Pengakuan Sugeng, Pelaku Mutilasi Wanita di Pasar Besar Kota Malang, inikah Motifnya?
Baca: Sosok Sugeng Pelaku Mutilasi di Malang,Pernah Diusir dari Kampungnya &Sering; Bepergian Bawa Senjata
2. Sugeng Menggoda Korban
Setelah korban menyelesaikan makannya, Sugeng kemudian menggoda korban dengan mendekati sang korban.
Sugeng diketahui juga melakukan perlakuan seksual kepada korban yang membuat sang korban pun merepon perlakukan seksual yang Sugeng berikan.