Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Limbah Rumah Makan di Pantai Topejawa Takalar Dibuang ke Laut?

Hal tersebut yang membuat beberapa warga sekitar curiga dengan tempat pembuangan limbah cair wisma dan warung makan tersebut.

Penulis: Muh Syahrul Padli | Editor: Imam Wahyudi
syahrul/tribuntakalar.com
Pengelola objek wisata pantai Topejawa, H Lapang menjelaskan tahapan pengelolaan limbah cair oleh pihaknya. 

TRIBUNTAKALAR.COM, MANGARABOMBANG - Obyek Wisata Pantai Topejawa Takalar, selain menawarkan wisata pantai, waterboom dan wahana lain, tempat ini juga menyediakan wisma dan warung makan.

Hal tersebut yang membuat beberapa warga sekitar curiga dengan tempat pembuangan limbah cair wisma dan warung makan tersebut.

Pasalnya, aktivitas di wisma dan warung makan memproduksi cairan sabun dalam jumlah banyak. Apalagi akan berbahaya jika laut menjadi tempat pembuangan deterjen dan zat-zat lainnya.

"Kita tidak tahu apakah itu air bersih ataukah air kotor yang dibuang langsung ke pantai. Karena di dalam permandian itu ada juga warung makan. Sementara dari seluruh area hanya ada satu saluran pembuangan air. Itu pun langsung mengarah ke bibir pantai," kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya, Minggu (7/4/2019) sore.

TribunTakalar.com mengunjungi Objek Wisata Pantai Topejawa yang terletak di Desa Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Senin (8/4/2019) sore.

Pengelola Wisata Pantai Tope Jawa, H Lapang (56) menanggapi dugaan bahwa pihaknya tidak mengelola limbah cair sebelum mengalirkannya ke laut.

Menurut H Lapang, semua limbah cair termasuk limbah deterjen telah melalui proses yang tepat.

"Kami punya tiga tahapan pengelolaan limbah cair. Tahap pertama memisahkan limbah makanan berupa tulang ikan dan plastik-plastik sebelum mengalirkan zat cairnya ke bak penampungan. Tahap kedua kami menyaring zat seperti detergen dari air. Tahap ketiga kami membersihkan air hasil saringan dari bakteri berbahaya sebelum mengalirkannya ke laut," kata H Lapang kepada TribunTakalar.com, Senin (8/4/2019) sore.

"Jadi tidak benar itu kalau limbah cair yang sampai ke laut adalah limbah yang tercemar. Yang sampai ke laut itu air yang telah melalui proses. Dan air itu bersih," tambah H Lapang.

Pantauan TribunTakalar.com, limbah cair hasil pengolahan pihak pengelola Objek Wisata Pantai Topejawa tidak berbusa dan tidak berwarna pekat.

Laporan Wartawan TribunTakalar.com, @syahrul_padli

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved