Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Caleg Demokrat Capt Chandra Usung Perusda Pelayaran di Sulsel

Dapil 1 DPRD Sulsel yang meliputi Kecamatan Mariso, Mamajang, Tallo, Tamalate, Ujung Pandang, Ujung Tanah, Wajo, Bontoala, Rappocini, Makassar, dan

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ridwan Putra
ist
Captain Chandra Mardhika Saputra saat berkunjung Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, 2 April 2019. Chandra yang berlatar belakang sebagai pelaut ini maju sebagai caleg DPRD Sulsel dari Partai Demokrat Dapil 1 nomor urut 6. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM, -- Caleg DPRD Sulsel dari Partai Demokrat Dapil 1 nomor urut 6, Captain (Capt) Chandra Mardhika Saputra mengunjungi warga Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, pada 2 April 2019. 

Kunjungannya ke pulau itu sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat pulau dan pesisir. Apalagi, latar belakang Capt Chandra sebagai pelaut dan alumni Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar. 

“Saya merupakan caleg yang unik dan pertama dari profesi kepelautan. Niat saya hadir semata-mata untuk membangkitkan kembali nama besar Makassar sebagai kota maritim berkelas international,” ujar Capt CMS, sapaan akrabnya, Jumat (5/4/2019). 

Di Dapil 1 DPRD Sulsel yang meliputi Kecamatan Mariso, Mamajang, Tallo, Tamalate, Ujung Pandang, Ujung Tanah, Wajo, Bontoala, Rappocini, Makassar, dan Kepulauan Sangkarang, Capt Chandra juga telah mengunjungi warga di pulau lain seperti Bonetambu, Barrang Ca’di, dan Barrang Lompo. 

Menurut Dosen Supply Chain Logistik Institut Transportasi Logistik Trisakti ini, masih banyak permasalahan maritim di Sulsel yang perlu dibenahi. 

Mulai dari kondisi kehidupan penduduk kepulauan yang belum mendapat perhatian maksimal, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan. 

Selain itu, dari sektor nelayan, kurang penyediaan fasilitas kredit pembelian kapal ikan dan cold storage untuk nelayan. 

“Saya pribadi mendorong Pemprov Sulsel untuk membuat Perusda Pelayaran yang diharapkan bisa menambah income PAD,” terangnya. 

Dijelaskan, Sulsel memiliki banyak pelabuhan samudera yang belum tergarap  optimal diantaranya Tanjung Ringgit, Siwa, Pamatata, Garongkong, Biringkassi, dan pelabuhan lainnya yang ada di pelosok. 

Ditambahkan, Sulsel juga masih kekurangan pengembangan kawasan minabahari disertai tempat pelelangan yang representative termasuk pangkalan pendaratan ikan sebagai hulu industri perikanan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved